Pada
awal Perang Dunia I tahun 1914, kekuatan udara sebagai konsep militer
mulai mengakar di Eropa. Setelah Wright bersaudara pertama kali
mengudara pada 1913, pihak militer segera menyadari potensi pesawat
udara untuk tujuan militer. Akhirnya perang dunia I membawa pertumbuhan
besar dalam teknologi dan produksi.
Kekuatan
udara memainkan peran vital dalam peperangan. Adalah orang-orang
Amerika pertama yang mencari kejayaan di angkasa dalam Perang Dunia I.
Mereka terbang ke Perancis sebagai anggota sukarelawan dari skuadron
yang dikenal sebagai Lafayette Escadrille.
Sayang
ia terbunuh empat bulan kemudian pada misi ke - 142 dalam sebuah
pertempuran udara sengit di atas Luxeull-les-Bains, sekitar 240
kilometer tenggara Paris. Lafayette Escadrille mencapai kemasyuran
selama masa perang melalui pemberitaan di surat kabar tentang
keberanian-keberanian mereka. Skuadron tersebut memperlihatkan aksi
pertama mereka pada 1916 dalam pertempuran di Vietnam.
Setelah
itu mereka melakukan hampir 3.000 kali serangan mendadak. Raoul
Lufbery, warga Amerika Serikat kelahiran Perancis, merupakan jagoan
pertama dan paling banyak mendapat nilai dalam skuadron tersebut. Ia
mencatat 16 kemenangan sebelum skudron ini digabung dengan Angkatan
Udara AS, setelah AS masuk secara resmi dalam kancah perang pada akhir
1917.
Lufbery
terbunuh dalam sebuah aksi pada Mei 1918. Secara keseluruhan terdapat
38 orang Amerika dan lima orang Perancis yang menjadi anggota Skuadron
yang dipimpin oleh Kapten Georges Thenault. Berkat sukses Lafayette
Escadrille, ribuan orang Amerika termasuk sastrawan William Faulkner,
mengaku pernah terbang bersama mereka.
Sumber : GeoWeeks.
0 komentar