Kekhawatiran
Amerika Serikat akan ancaman teror membuat pesawat milik maskapai US
Airways dari Paris menuju Nort Carolina dipaksa mendarat di Bandara
Internasional Bangor, Maine ( 23/5 ). Pesawat dialihkan karena seorang
penumpang memberi tahu pramugari bahwa di tubuhnya terdapat alat yang
ditanam melalui operasi.
Padahal tahun lalu Biro Penyelidik Federal FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri memperingatkan maskapai, kemungkinan teroris menanam bom di tubuhnya untuk menghindari pemeriksaan keamanan bandara. Dua pesawat tempur F-15 kemudian dikerahkan mengawal pesawat bernomor penerbangan 787 yang mengangangkut 179 penumpang dan sembilan awak itu ke Bangor.
Dokter
kemudian memeriksa penumpang perempuan itu. Dia adalah warga negara
Perancis kelahiran Kamerun. Dalam pemeriksaan tidak ditemukan sayatan
bekas operasi di tubuhnya. Perempuan yang tidak diidentifikasi namanya
itu akhirnya ditahan dan diinterogasi pihak petugas Bea Cukai.
Ada
pun pesawat dan penumpang lainnya beberapa jam kemudian melanjutkan
perjalanan ke Charlotte, Nort Carolina. Perempuan itu hanya membawa tas
kabin dan berencana tinggal di Amerika selama 10 hari. Namun karena
masalah ini, mungkin dia akan berurusan dengan pihak berwajib yang
mengharuskan dia harus tinggal lebih lama di balik terali besi. (
UPI/WAS ).
0 komentar