Dia
seorang karyawan pada sebuah bank swasta yang ada di kota Solo. Bekerja
sudah cukup lama sebagai satuan pengamanan bank swasta tersebut dan di
sela kesibukannya ia juga pemain bola voley yang bernaung di Klub Vita
Solo. Setelah lama malang melintang di olahraga bola voley, sahabat saya
ini lalu diangkat menjadi pelatih bola voley di klub yang sama.
Sebagai
pemain senior dan pelatih tentu saja perkara cedera otot lengan tangan
ataupun kaki sudah pernah dialami. Jauh sebelum menjadi pelatih, sahabat
saya ini memang pintar bermain volley. Smas nya yang tajam menghunjam
ke lapangan lawan dan loop bola tinggi pun ditangkapnya lalu diberikan
kepada rekannya untuk diumpan, selanjutnya bola diangkat tinggi dan
dilempar ke lapangan lawan. Itulah Mas Dodo yang punya nama lengkap
Joko Widodo, seorang pelatih bola voley yang sudah malang melintang di
klub Vita Solo.
Ternyata
ketika saya lihat, Mas Dodo sedang berbaring lemas, mengerang kesakitan
dan berselimut di atas kasur yang dihamparkan ke lantai di ruang kamar
tamunya. Istrinya pun menyambut saya dengan hangat dan mengatakan bahwa
suaminya sudah beberapa hari ini tergolek di kasur karena cedara otot
yang menyerang pinggangnya, sehingga boyoknya terasa sakit jika
digerakkan. Saya tanya, apakah keluhan ini terjadi setelah selesai
melatih bola volley?
Ternyata
dugaan saya keliru. Mas Dodo selama ini tidak pernah mengalami sakit
yang menimpa pinggangnya. Dengan kata lain selama berprofesi menjadi
pemain bola volley baru kali inilah dia mengalami rasa sakit yang luar
biasa mengenai otot pinggangnya. Jangankan untuk duduk, berdiri sholat
pun membuat rasa nyeri pada pinggangnya menjadi-jadi.
Bahkan
sholat Jumat di akhir Juni 2012 kemaren pun terpaksa dia jalankan
dengan bantuan tongkat untuk pergi ke mesjid. Teman-teman sekampung pun
mengira Mas Dodo sudah menjadi kakek sehingga perlu bantuan tongkat
untuk berjalan. Akhirnya Jumat malam ( 22/6 ) selepas sholat Isya saya
datangi rumah Mas Dodo dan bertemu istrinya, yang mengatakan bahwa
sehari sebelumnya sudah diusahakan penyembuhan lewat terapi pijat.
Hanya
saja rasa nyeri pada pinggangnya sudah berkurang tetapi tidak
selamanya. Tengah malam adalah waktu datangnya sakit yang luar biasa
sehingga semalaman tidak bisa tidur dan hanya mengerang saja di atas
kasur. Istri Mas Dodo pun membuka percakapan, bahwa rasa sakit pinggang
suaminya ini bermula saat di pagi hari, Mas Dodo menyiram tanaman dan
halaman rumahnya.
Dia
menyiram tanaman dan halaman rumah tidak memakai selang air akan tetapi
dengan diguyur air dalam ember berulang-ulang. Pasalnya cadangan air di
bak kamar mandinya penuh dan ingin dikuras, maka air dalam bak mandi
itupun dimanfatkan dengan cara diciduk ember. Air dalam ember pun
diangkat dibawa ke halaman dan ditumpahkan pada tanaman.
Berulang-ulang
ember penuh air diangkat dari kamar mandi, ditenteng ke halaman dan
disiramkan ke tanaman. Setelah penyiraman yang ke sekian kalinya,
mendadak saat Mas Dodo membungkuk dan ingin menumpahkan air dari dalam
ember, terdengar bunyi mencurigakan dari pinggangnya dan effeknya pun
luar biasa sakitnya. Saat itu juga Mas Dodo meringis kesakitan, jalan
sempoyongan dan buru-buru berbaring di kasur.
Mendengar
cerita yang cukup gamblang dan lama itu, saya pun menawarkan apakah mau
saya reiki? Mas Dodo pun menjawab, " Mau Mbak saya di-reiki, tetapi
apakah sakit sekali saat nanti dipegang? " katanya singkat. Saya
jelaskan bahwa saya tidak akan memegang pinggangnya dan saya sarankan
untuk duduk saja di kasur dan saya duduk di belakangnya.
Proses mereiki pun
saya mulai. Tidak perlu memakai analisa ilmiah penyebabnya karena
penjelasan penyebab sakit sudah cukup saya dapat dari istri Mas Dodo.
Perlahan reiki pun mengalir ke pinggang Mas Dodo untuk beberapa saat.
Rasa hawa hangat mulai mengalir ke bagian pinggangnya. Sensasi hawa
panas pun muncul ketika saya padukan energi reiki dengan kundalini
secara serempak.
Perlahan
tapi pasti bagian pinggang yang dirasa sakit luar biasa, mulai mencair
berkurang. Perpaduan hawa hangat dan sekali-kali panas pun mulai
memperbaiki susunan syaraf pada sumsum tulang belakang. Setelah mereiki
selama 30 menit, saya pulang dan energi reiki kembali saya program
mengalir ke Mas Dodo malam itu juga untuk bekerja di saat Mas Dodo sudah
tidur.
Esok
malam kembali pemberian reiki sesi kedua saya mulai lagi. Dengan posisi
seperti malam pertama, reiki kundalini saya arahkan pada pinggang
tempat sakitnya berada. Keringat deras membasahi baju koko Mas Dodo dan
saya pesankan agar malam ini tidur dengan meluruskan kedua kaki dengan
melemaskan otot kaki. Program pengiriman reiki kundalini pun saya
lakukan lagi di malam kedua saya ada di Solo.
Hari
ketiga mendadak saya mendengar khabar dari anak Mas Dodo, bahwa
bapaknya sedang mengantarkan anak asuhnya bertanding bola volley ke
Purwodadi. Istrinya pun mengatakan, bahwa sakit yang ada di pinggangnya
sudah tidak ada bahkan sebelum berangkat ke Purwodadi sudah mengendarai
sepeda motor ke kantor untuk pamit pada atasannya.
Menjelang
kepulangan saya ke Jakarta, Mas Dodo sudah hadir kembali di kampungnya.
Dia menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya pada saya, pasalnya
keluhan pinggangnya yang sakit luar biasa sudah sembuh, tidak berbekas
dan selama ada di Purwodadi tidak bermasalah. Kepada Mas Dodo saya
pesankan agar untuk sementara jangan mengangkat ember lagi, tapi
pergunakan selang air jika ingin menyiram tanaman kembali.
Sekali
lagi dia mengucapkan banyak terima kasih pada saya. Saya pesankan agar
tidak melakukan smash dan istirahat sementara dari kegiatan main volley.
Mas Dodo alias Joko Widodo pun mengangguk dan mengatakan, " Saya
sekarang melatih volley, Mbak ? " katanya lirih. Perkara menjadi pemain
atau pun pelatih bola volley toh akan juga melakukan smash saat
bertanding dan melatih bola volley.
Saya
pun senang jika saat ini Mas Dodo sudah aktif kembali bekerja dan
melanjutkan melatih volley. Lebih senang lagi jika saya sebagai mantan
wong Solo yang ada di perantauan, mendengar khabar bahwa Pasangan Jokowi
dan Ahok telah memenangkan Pilkada DKI Jakarta untuk putaran pertama,
Rabu ( 11/7 ).
Tentu
saja kegembiraan ini selain dinikmati wong Solo yang ada di Jakarta dan
sekitarnya, juga dinikmati warga yang ada di Solo. Sampai saat tulisan
ini saya buat pasangan Jokowi - Ahok telah meraih suara sebesar 42,5 9
persen melampaui ke lima pasangan lainnya. Selamat untuk Pak Jokowi dan
Ahok atas perolehan suara pilkada DKI kali ini yang cukup fantastis dan
juga Mas Joko Widodo yang sudah sembuh dari sakit pinggangnya.
0 komentar