Hiponatremia
mungkin terdengar asing di telinga orang awam. Padahal, kondisi ini
bisa menimpa siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin dan usia. Termasuk
saya, sehat dengan reiki kundalini yang jika tidak
berjaga dari awal, keluhan ini boleh jadi akan terjadi. Akan tetapi
pepatah mengatakan, sedia payung sebelum hujan, maka perlu juga mengenal
apa itu hiponatremia.
Ada
sejumlah faktor yang memicu hiponatremia di antaranya, kadar garam yang
terlalu banyak larut dalam air. Ini terjadi karena konsumsi air dalam
tubuh terlalu tinggi. Jadi, jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh
melebihi kemampuan ginjal untuk membuang kelebihan cairan.
Di
sisi lain, asupan cairan yang terlalu sedikit bisa membuat hiponatremia
pada orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik. Sebagai contoh
adalah pada penderita gagal ginjal. Oleh karena itu, anjuran untuk
mengonsumsi cairan delapan gelas atau sekitar dua liter sehari air,
jangan dianggap remeh.
Hiponatremia
memang bisa dialami semua orang. Menurut First International Exercise-
Associated Hyponatremia Consencus di Cape Town, Afrika Selatan pada
Maret 2005, wanita, atlet pemula, penari pelan dan atlet yang memiliki
berat badan rendah lebih berisiko terkena hiponatremia. Kondisi tersebut
bisa ditandai dari gejalan letargi atau tertidur lelap, bisa bangun
sebentar terapi tertidur kembali.
Dampak
negatifnya, hiponatremia bisa menyebabkan otot-otot menjadi kaku,
kejang dan yang paling parah adalah koma. Hiponatremia juga bisa
terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati saat volume darah
meningkat. Selain itu, kondisi ini juga bisa dialami oleh penderita
ketidakstabilan hormon antidiuretik.
Kelainan
fungsi hormon ini bisa terjadi akibat sejumlah penyakit, seperti
meningitis, tumor otak, penyakit paru-paru, kanker paru dan pankreas.
Namun kelebihan kadar garam dalam darah juga dapat berdampak negatif.
Hipernatremia atau gangguan akibat kandungan natrium yang terlalu tinggi
dalam darah bisa terjadi karena dehidrasi parah.
Perbaikan
gaya hidup dapat menjadi langkah awal untuk menangkal hiponatremia.
Konsumsilah makanan yang mengandung garam yang cukup. Selesai Anda
berolahraga disarankan tidak meminum air putih terlalu banyak.
Konsumsilah air putih secukupnya setelah berolahraga.
Konsumsi
air putih berlebihan usai berolahraga bisa menyebabkan penurunan
konsentrasi natrium dalam tubuh. Akibatnya tubuh akan bereaksi dengan
melakukan adaptasi dan menyebabkan air mengalir ke dalam sel-sel otak
dan menyebabkan pembengkakan. Akibat pembengkakan maka menimbulkan
kejang, kerusakan otak permanen, atau bahkan kematian.
Atlet
dan para olahragawan diharapkan untuk berhati-hati usai melakukan
latihan fisik agar terhindar dari hiponatremia. Jika ingin mengetahui
menderita hiponatremia atau tidak, Anda bisa melakukan tes darah.
Hiponatremia bisa terjadi jika Anda mengalami muntah berkepanjangan atau
berkeringat berlebihan.
Penanganan
secara medis menjadi salah satu langkah bila hiponatremia mulai parah
atau akut. Langkah lainnya, usahakanlah konsumsi cairan tubuh yang
sesuai dengan pengeluaran cairan dari dalam tubuh. Kalau sudah tahu hal
itu, niscaya Anda akan terhindar dari risiko hiponatremia atau
hipernatremia.
Sumber : Klasika Ragam Kompas/MIL.
0 komentar