Makin
modern kehidupan di suatu negara biasanya makin jauh masyarakatnya dari
hal-hal berbau klenik atau mistik. Namun warga Korea Selatan
akhir-akhir ini justru makin banyak menggunakan jasa dukun. Para era
1970-an, praktek perdukunan sempat dilarang di Korsel karena dianggap
hanya membohongi masyarakat.
Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang mengunjungi mudang,
sebuatan bagi dukun di Korea, adalah hal lumrah. Para politisi sudah
tidak tidak malu-malu lagi bertanyak dengan mudang untuk menanyakan
hal-hal remeh temeh. Salah satu pertanyaan khusus adalah, apakah makam
leluhurnya perlu dipindah agar ia terpilih lagi dalam pemilu.
Para nelayan di kota pelabuhan Incheon juga mengundang para dukun untuk mengusir setan dari kapal mereka. Shin Kwang-Yeong, profesor sosiologi dari Universitas Chung-Ang di Seol, menduga fenomena ini berkaitan dengan tingkat stres yang tinggi di kalangan warga Korsel. " Banyak orang Korea yang merasakan ketidakpastian dan hidup tak stabil, jadi mereka mencari sesuatu yang bisa memberi rasa aman, yaitu mudang, " katanya kepada Reuters di Incheon ( 29/6 ) .
Mudang
adalah dukung dengan tradisi yang mengakar pada sejarah Korea kuno.
Mereka kebanyakan perempuan yang dipercaya mampu berbicara dengan dewa
melalui tarian dan nyanyian. Dukun Korea ini biasanya diminta memberkati
bangunan baru, kapal hendak berlayar, serta meramal.
Kebangkitan lagi klenik kuno ini cukup mengejutkan. Warga Korea Selatan selama beberapa dekade terakhir dikenal amat religius. Negara itu memiliki jumlah pemeluk Kristen nomor dua se-Asia. Para misionaris bahkan pernah mengutuk para mudang sebagai pemuja setan.
Pemerintah Negeri Ginseng itu juga memberantas praktik mudang pada periode 1970-an. Alasannya, klenik menghambat modernisasi. Itu sebabnya, banyak mudang dipaksa berhenti dari profesinya jika tidak ingin ditangkap polisi.
Kebangkitan lagi klenik kuno ini cukup mengejutkan. Warga Korea Selatan selama beberapa dekade terakhir dikenal amat religius. Negara itu memiliki jumlah pemeluk Kristen nomor dua se-Asia. Para misionaris bahkan pernah mengutuk para mudang sebagai pemuja setan.
Pemerintah Negeri Ginseng itu juga memberantas praktik mudang pada periode 1970-an. Alasannya, klenik menghambat modernisasi. Itu sebabnya, banyak mudang dipaksa berhenti dari profesinya jika tidak ingin ditangkap polisi.
( Reuters/DHF ).
0 komentar