Anda
tentu tahu sepeda bukan? Saat ini sepeda begitu digandrungi kaum muda
dengan banyaknya kelompok pesepeda yang melintas jalanan khususnya di
hari libur seperti Sabtu pagi ini. Apalagi sepeda yang bebas polusi
lajunya pun tak kalah dengan sepeda motor saat melintas di jalanan yang
bebas hambatan karena kemacetan.
Tampaknya
masyarakat kota besar saat ini sudah melirik untuk menggunakan sepeda
dalam kegiatan kerja. Bersepeda juga mempunyai manfaat bagi kebugaran
dan kesehatan tubuh. Menurut sejarahnya, sepeda pertama kali
diperkenalkan di Eropa sekitar akhir abad ke 19, setelah itu mulai
menyebar hingga ke Amerika Serikat dan kini hampir ke seluruh dunia.
Sepeda
bisa membantu mengurangi kadar stres, hal ini karena umumnya orang
melakukan sepeda sambil santai dan menghitup udara segar. Dengan
olahraga bersepeda pula, seorang dapat ide segar untuk memodifikasi
sepedanya jika merasa sepeda yang dimilikinya bentuknya sudah kuno dan
dipandang perlu untuk direnovasi. Untuk urusan merenovasi penampilan
sepeda, Felix Guirola ( 48 ) warga Havana yang bisa mewujudkannya.
Saat
lalu lintas padat dan sempit di kota Havana setiap hari, ratusan sepeda
terpaksa berjalan pelan dan beriringan. Hanya ada satu sepeda yang
mengundang perhatian warga yang berdiri di pinggir jalan saat sedang
menunggu angkota kota. Sepeda milik Felix Guirola itulah yang mengundang
perhatian warga, karena tingginya 4 meter.
Selain
terlihat nyentrik penampilan sepeda itu, juga menyisakan tanda tanya
orang awam bagaimana pemilik sepeda itu saat akan mengendarainya. Namun
Guirola bisa menyiasatinya dengan cara mengandalkan orang lain untuk
memegang sepedanya saat dia akan naik sepedanya. Tentu saja saat naik
sepedanya, terlihat Guirola melebihi tinggi truk, bus tingkat dan
dengan mudah pula dia bisa melongok ke jendela lantai dua apartemen.
Sejak
pindah ke Havana Nopember 2011, Guirola dan sepedanya menjadi hiburan
tersendiri bagi turis dan warga Havana. Saat melintas jalanan Havana,
banyak penduduk setempat yang terpesona akan kelincahan Guirola
mengendarai sepeda jangkungnya. Salah satunya Rafael Trejo ( 55 ) yang
berujar kepada Reuters ( 6/6 ), " Pasti sulit menjaga keseimbangan di
atas sana dan meloncat turun di persimpangan lampu merah, " katanya.
Faktanya,
Guirola memang cekatan naik dan turun sepeda. Dia tak segan minta
tolong orang lain untuk memegang sepedanya saat akan naik. Begitu pula
saat turun dari sepeda jangkungnya, menjelang berhenti di lampu merah,
dia sudah turun lebih dulu sambil meloncat ke aspal jalan lalu memegangi
sepedanya sebelum jatuh.
"
Saya tak takut dan ini mudah, tak pernah jatuh dan selalu patuh
peraturan lalu lintas Havana, " katanya sumingrah kepada seorang turis
asing yang datang ke Havana. Kepada orang asing tersebut yang menanyakan
sejak kapan ia naik sepeda jangkung, Guirola menjawab, " Saya naik
sepeda tinggi sejak tahun 1983 awalnya setinggi 1,6 meter, " katanya.
Lima
tahun lalu, dia mencoba sepeda setinggi 5,5 meter di Karnaval Ciego de
Avila. Guinness World Record mencatat sepeda tertinggi adalah 5,55 meter
yang dikendarai sejauh 300 meter oleh pria Kanada, Terry Goertzen,
tahun 2004. Melihat begitu ribetnya saat akan naik dan turun dari sepeda
jangkung, tentunya pengendara perlu waspada saat berkendara, namun
Felix Guirola bisa membuktikan bahwa sampai saat ini ia masih lincah
mengendarai sepeda jangkungnya. ( Reuters )
0 komentar