Jika
penyair terkemuka Indonesia Sapardi Djoko Damono saat ini berada di
Swedia, mungkin dia akan mengubah puisi baru berjudul " Salju di Bulan
Juni " untuk melengkapi " Hujan di Bulan Juni " yang tengah populer itu.
Saat ini penduduk desa Vasterbotten di utara Swedia mengatakan, mereka
menjalani hari pertama di bulan Juni, Jumat lalu dengan bekerja keras
membersihkan salju tebal.
Saat
bangun di pagi hari, mereka melihat salju setebal 20 sentimeter di
halaman rumah dan jalan raya. Di beberapa kawasan lain di negeri itu,
penduduk melaporkan temperatur udara udara tidak sampai 10 derajat
celsius. Padahal saat ini matahari sudah bergerak ke belahan bumi utara
dan seharusnya kawasan itu mulai memasuki musim panas.
- Tumpukan salju selain ada di halaman rumah juga ada di jalan. Banyak mobil yang terjebak tumpukan salju.
"
Musim panas terlambat tiba di seluruh negeri, " kata Linnea Rehn,
pejabat SMMI, Badan Meteorologi Swedia. Para ahli cuaca mengatakan,
temperatur udara akan tetap rendah dalam beberapa hari ke depan. Hujan
masih saja mengguyur di seluruh negeri.
Karena
itu saya mengatakan, " Kondisi cuaca bisa menjadi lebih buruk. Awan dan
hujan akan terus terjadi, " kata Rehn, kepada Harian Aftonbladet ( 3/6
). Kalau hujan masih saja mengguyur, pertanda penduduk negeri itu batal
berjemur di halaman rumah setiap hari untuk menghangatkan badan.
( UPI/WAS ).
0 komentar