Alat
pemindai untuk mendeteksi kanker umumnya kompleks, mahal dan tidak
nyaman digunakan. Alat itu adalah pemindai computerized axial tomography
ataupun mammogram untuk deteksi kanker payudara. Sejumlah ilmuwan
dipimpin Guru Besar Teknik Kimia, Institut Teknologi Georgia, Amerika
Serikat, Charlene Bayer, mengembangkan alat deteksi kanker berdasarkan
analisis napas.
Kemudian
napas diperiksa di laboratoriom menggunakan sensor kimia untuk mencari
senyawa organik yang dipancarkan tubuh yang terkena kanker. " Dokter
hanya perlu memandu pasien bernapas dalam wadah, " kata Bayer seperti
dikutip Innovation News Daily, Selasa ( 12/6 ). Penggunaan alat ini
menekan biaya deteksi kanker 100 dollar AS - 800 dollar AS dan lebih
nyaman bagi pasien meski kurang sensitif.
Sumber : Innovation-news-daily/MZW.
0 komentar