Angin topan Megi melanda wilayah Filipina Selatan mengakibatkan sepuluh orang tewas dan ratusan rumah hancur ( 19/10 ). Angin topan berkecepatan lebih dari 250 kilometer per jam menyebabkan terputusnya aliran listrik di sejumlah daerah terutama kawasan pedesaan di Propinsi Isabela, Filipina Selatan.
Terpaan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 250 kilometer per jam juga merobohkan puluhan pohon yang ambruk rata dengan tanah dan menyebabkan kemacetan lalu lintas karena jalanan tertutup pohon. Terdapat 2 orang warga menderita luka-luka terkena pecahan kaca dan genteng rumah. Seorang warga, Ariel Marzan, menuturkan pada mulanya topan Megi bertiup pelan namun setengah jam kemudian berubah menjadi angin kencang dan merubuhkan rumahnya.
Pejabat Badan Penanggulangan keadaan darurat telah mengunjungi daerah-daerah yang dilanda topan di pantai timur dan beberapa desa untuk memperkirakan kerugian material yang ditimbulkan badai tersebut. Menurut Badan Kepala Penanggulangan Keadaan Darurat, Benito Ramos, Topan Megi merusak lebih dari tiga ratus ribu ton hasil pertanian.
Di kota Lagan, kota terparah dilanda topan, persediaan air bersih berkurang sehingga warga terpaksa mengantri untuk memperoleh air bersih. Pada bulan Juli lalu angin topan menerjang ibukota Filipina, Manila menyebabkan 102 orang tewas. Beberapa hari setelah musibah tersebut, Presiden Filipina Benigno Aquino , memecat kepada badan meteorologi dan geofisika.
Sumber : Asia/Reuters/Philippines - Typhoon Aftermath.
0 komentar