Topan super Megi dengan kekuatan tinggi tengah menuju wilayah China Selatan setelah menghantam dan menimbulkan kerusakan di Filipina utara. Menghadapi kondisi demikian Taiwan juga memperingatkan perusahaan pelayaran terhadap ancaman angin kencang dan ombak kuat yang ditimbulkan Topan Megi. Televisi pemerintah China - CCTV melaporkan 75.000 kapal penangkap ikan telah kembali ke pelabuhan di Propinsi Guangdong dan Hainan. Sedangkan 200 ribu orang di pulau resor Hainan yang rentan terhadap banjir telah diungsikan dari dataran rendah ke dataran tinggi.
Topan Megi yang telah menewaskan 19 orang dan menghancurkan ribuah rumah di Filipina diperkirakan akan mempengaruhi wilayah timur Hongkong yang akan mengalami hujan lebat yang biasanya mengalami badai siklon antara bulan Mei dan September. Situs web tropical storm risk merilis perkiraan badai akan melemah dan bergerak antara Hongkong - Zhangzhou sebelah timur bekas koloni Inggris itu.
Lima terminal minyak Hongkong hari ini menutup operasinya. Kapal-kapal tangker terpaksa menurunkan jangkar di lepas pantai untuk menghindari ancaman topan terbesar di pantai selatan China. Sementara itu Taiwan juga memperingatkan perusahaan pelayaran terhadap ancaman angin kencang dan ombak yang kuat. Peringatan itu juga diberikan kepada polisi lalu lintas yang bertugas di daerah perbukitan setelah tanah longsor menimbun sebuah bus di jalan bebas hambatan nomer 9.
Awal pekan ini sebuah kapal tenggelam di selat Taiwan menewaskan satu orang. Badai biasanya akan melemah setelah membuat hujan lebat di China namun terkadang akan kembali menguat setelah melewati laut yang panas dan akan kembali menimbulkan bahaya bagi daerah yang dilaluinya. Contohnya kota Divilican Propinsi Isabela Pilipina, di mana rumah-rumah penduduk hancur terhempas gelombang laut dan ribuan hektar areal pertanian dan infrastruktur umum hancur terendam banjir.
Sumber : Reuters/China - Typhoon Preps.
0 komentar