Sepotong wilayah berbentuk segitiga di mulut Lough Foyle, Irlandia Utara, merupakan tempat berkumpulnya bukit pasir, yang dikenal dengan nama Bukit Pasir Magilligan. Kawasan bukit pasir purba ini jejaknya bisa ditelusuri sampai sekitar 10.000 tahun lalu. Sebagai padanan dari bukit pasir ini, jika sahabat sehat dengan kundalini reiki pernah berkunjung ke Lautan Pasir Pegunungan Tengger Bromo atau Kawasan Pantai Samas Jogjakarta, bukit pasir putih ini selalu tampak menggunung dan permukaannya akan berubah seiring tiupan angin kencang dari arah pantai laut selatan Jogja.
Ketika air laut naik saat itu, air laut membanjiri muara Lough Foyle. Beberapa ribu tahun kemudian, permukaan air laut surut dan memunculkan dataran rendah berpasir. Apa yang tersisa saat ini adalah punggung-punggung bukit dan juga dataran pasir yang terbentuk dari kisaran angin. Demikian dikupas GeoWeek sebagaimana dikutip Kompas yang menunjukkan di kawasan bukit pasir embryonic, yang merupakan batas pantai dengan laut dan merupakan bukit pasir termuda yang umumnya gundul. Hanya sejumlah tanaman yang tumbuh di sini.
Badai musim dingin biasanya menghanyutkan sebagian besar dataran di wilayah ini yang kemudian berbentuk lagi pada saat musim panas. Dataran pasir yang usianya lebih tua dan letaknya lebih tinggi, foredune ditumbuhi lebih banyak rerumputan meskipun tetap ada bidang-bidang yang kosong. Dataran ini tersambung dengan bukit pasir yang tertinggi, yang dijuluki bukit pasir kelabu.
Dataran pasir berikutnya umumnya berupa hutan belukar yang ditumbuhi beberapa jenis pepohonan, seperti willow, birch dan oak. Kanopi beserta semak ini didiami beragam tumbuhan, serangga dan beberapa binatang kecil. Sebagian wilayah Bukit Pasir Magilligan telah ditetapkan sebagai kawasan lindung, tetapi Kementerian Pertahanan membangun penjara dan lokasi latihan tembak di kawasan yang luasnya sekitar 32 kilometer persegi.
Sumber : GeoWeek.
0 komentar