Dr. I. Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, Ketua Satgas ASI PP IDAI memaparkan bahwa kesehatan anak yang optimal dapat tercipta bila sejak lahir diberikan makanan terbaik yaitu ASI Eksklusif, nutrisi seimbang, pengasuhan optimal, imunisasi, penyediaan air bersih dan sanitasi sehat. Sayang seribu sayang usaha mulia itu, masih menurut Tiwi, begitu bu dokter ini disapa, angka menyusui ekslusif di negeri ini masih sangat rendah, sekitar 20 - 27 persen karena banyak faktor terabaikan.
Misalnya karena ekonomi keluarga yang mendesak terpaksa si ibu muda bekerja sebelum masa penyusuan ekslusifnya selesai. Belum lagi sampai saat ini masih banyak rumah sakit dan sarana kesehatan yang belum 100 persen berpihak pada bayi yang baru lahir untuk mendapatkan ASI, sehingga sang ibu tidak terbimbing untuk menyusui. Kendala lainnya, seperti belum banyak tersedianya fasilitas mother friendly breastfeeding di kantor atau tempat umum yang menyebabkan persentase menyusui di masyarakat masih rendah.
Tentunya sahabat wanita sehat dengan kundalini reiki telah mengenal apa itu ASI. Anda yang sudah mempunyai anak tentu akrab dengan sebutan tadi. Disebutkan dari inspiratorial kompas bahwa ASI adalah awal terbaik untuk membesarkan anak sehat dengan beragam manfaat jangka panjang yang amat baik bagi kelangsungan tumbuh kembang anak menuju dewasa. "Anak-anak yang mendapat ASI kelak menjadi pribadi yang sehat. Bukan hanya fisik saja terhindar dari risiko diare, alergi susu sapi, obesitas serta penyakit metabolik dan kardiovaskuler, tetapi juga mendapat tiga aspek tumbuh kembang anak yaitu nutrisi terbaik, perlindungan kekebalan selama proses menyusui. Dengan demikian anak akan mempunyai kesehatan prima bukan saja fisik tetapi juga menjadi anak yang cerdas menyangkut emosi dan spiritual, " kata Tiwi lebih lanjut.
ASI menjadi imunisasi pasif yang didapatkan si anak dari air susu ibunya. Ketika kekebalan tubuh anak masih rendah, ASI memberikan kekebalan yang sangat berarti. Selama pemberian ASI, imunisasi pun menjadi kebutuhan penting yang bersinergi sebagai perlindungan dari serangan penyakit. Imunisasi penting dilakukan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu sehingga anak terhindar dari penyakit yang membahayakan kesehatannya. Ia bekerja dengan memasukkan antigen tertentu sehingga kekebalan tubuh anak akan terangsang.
Disebutkan imunisasi aktif mengacu pada kekebalan secara aktif dihasilkan oleh tubuh si anak sendiri, misalnya vaksinasi. Sedangkan yang kedua atau pasif didapatkan secara pasif, dengan ASI atau pemberian Anti Tetanus Serum sebagai contohnya. Perbedaan keduanya menyangkut proteksinya. Untuk yang pasif akan hilang dalam periode pendek dan imunisasi aktif akan memberikan perlindungan lebih lama. Maka bayi dengan ASI ekslusif tetap perlu diperkuat dengan pemberian imunisasi aktif atau vaksinasi agar mendapat perlindungan optimal.
Vaksinasi sebagai bagian dari proses imunisasi adalah tindakan yang sengaja memberikan paparan antigen dari mikroorganisme patogen yang tidak menimbulkan sakit dan mampu mengaktifkan sistem kekebalan. Bu dokter Tiwi selanjutnya memaparkan dari manfaat vaksinasi, yaitu pertahanan tubuh terhadap penyakit tertentu akan dibawa seumur hidup. Salah satu jenis vaksinasi yang dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) adalah vaksinasi IPD.
Vaksinasi IPD ini bermanfaat untuk melindungi anak dari penyakit invasif dari kuman pneumococus, antara lain radang paru dan radang otak. Faktor resiko kuman ini adalah pada bayi yang tidak mendapat ASI, infeksi virus pada saluran napas, perokok pasif, anak yang dititipkan pada tempat penitipan anak atau negara empat musim khususnya saat musim dingin. Pemberian vaksinasi ini melihat faktor risiko pada bayi.
Bu dokter Tiwi menuturkan bahwa pada saat bayi berusia dua bulan pemberian IPD dapat dimulai. Karena IPD termasuk vaksin yang mati, maka pemberiannya bila dimulai saat bayi usia dua bulan perlu pengulangan beberapa kali. Kesimpulan semua dari pemberian proteksi optimal untuk si kecil ini adalah, mempunyai anak sehat adalah idaman orangtua. Sehat artinya dia memiliki daya tahan tubuh yang baik sehingga benteng pertahanannya kokoh dari serangan berbagai penyakit.
Sumber : Inspiratorial Kompas 22 Juli 2010.
0 komentar