Menteri luar negeri Amerika Serikat Hilary Clinton memperingatkan pemimpin Palestina dan Israel, bahwa tidak ada metode instan dalam penyelesaian sengketa kedua negara. Berbicara kepada kantor berita Reuters di Washington Kamis ( 21/10 ) lalu, perbedaan pendapat antara Palestina dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dikhawatirkan dapat menggagalkan perundingan damai kedua negara.
Pada acara jamuan yang diadakan pasukan Amerika untuk Palestina yang turut dihadiri oleh kelompok pendukung perdamaian dari Palestina, Clinton menyatakan, meskipun kini perundingan damai tampaknya menemui jalan buntu, ia yakin dengan pembicaraan intensif dengan mediasi Amerika Serikat kesepakatan dapat tercapai.
Clinton menyatakan perbedaan pendapat kedua negara dapat menggagalkan perundingan damai yang telah berlangsung selama dua bulan. Dilanjutkannya pembangunan pemukiman Yahudi di tepi Barat setelah 10 bulan moratorium menghambat perundingan damai Palestina dan Israel. Pemerintah Palestina khawatir adanya pemukiman Yahudi akan mengancam otoritas Palestina dan kelangsugnan hidup bertetangga kedua negara.
Menurut Clinton kini adalah masa sulit bagi pemerintah Presiden Amerika Serikat Barrack Obama yang menjanjikan penyelesaian sengketa kedua negara Timur Tengah dalam waktu satu tahun. Apabila kekalahan kubu demokrat pada pemilu konggres nanti benar-benar terjadi, diperkirakan perhatian Obama pada pembicaraan damai Palestina - Israel akan berkurang.
Sumber : Reuters/USA - Clinton about Middle East.
0 komentar