Di saat penduduk Jepang selatan mengungsi karena banjir bandang yang terjadi di Pulau Amami Oshima, banjir juga melanda kawasan Benin Afrika Barat, Kamis ( 21/10 ). Hujan deras yang turun dalam beberapa minggu terakhir menyebabkan banjir di sejumlah tempat. Banjir menewaskan 60 orang dan memaksa lebih dari 100.000 penduduk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
Banjir musiman sering melanda Benin yang terletak di Afrika Barat. Namun tahun ini kondisi banjir jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Banjir yang disebabkan hujan deras yang mengguyur Benin menyebabkan beberapa korban meninggal dunia karena terserang berbagai jenis penyakit seperti kolera dan malaria. Para pengungsi hingga kini masih tinggal di tempat penampungan dan tenda yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Mereka sangat mengharapkan pemerintah pusat dan daerah segera memberikan bantuan makanan dan obat-obatan. Sebagian penduduk memilih untuk tetap tinggal di rumahnya yang sudah tergenang air. Mereka khawatir akan kehilangan barang-barangnya jika ikut mengungsi ke tempat lain. Banjir juga menghancurkan ribuan hektar lahan pertanian sehingga para petani tidak dapat memanen hasil pertaniannya.
Menurut kementerian pertanian sekitar 25.000 hektar lahan pertanian jagung, padi dan kacang rusak. Sementara itu Uni Eropa telah memulai program pembersihan pelabuhan Cotonou di Benin yang diperkirakan akan menghabiskan biaya 18 juta Euro. Pelabuhan Cotonou merupakan pelabuhan utama yang menghubungkan Afrika Barat dengan Eropa.
Sumber : World/Reuters/Benin - Floods.
0 komentar