Pemerintah Chili mengumumkan proses pengangkatan 33 pekerja dari tambang San Jose yang runtuh sejak Agustus lalu, baru dapat dimulai hari Rabu mendatang ( 11/10 ). Upaya tersebut baru dapat diputuskan setelah 9 Oktober lalu tim penyelamat berhasil menyelesaikan pembuatan jalur evakusi.
Runtuhnya sebuah tambang tembaga dan emas di kota kecil Copiapo, Chili utara awal Agustus lalu, menyisakan 33 pekerja tambang yang terperangkap di bawah kedalaman 700 meter dari permukaan tanah. Namun para penambang dinyatakan masih dalam kondisi kesehatan yang baik, karena saat tambang runtuh mereka telah berhasil mencapai shelter evakuasi yang dilengkapi perbekalan makanan, air dan oksigen yang cukup.
Sejak 8 Agustus lalu tim penyelamat telah melakukan proses pengeboran menggunakan bor berdiameter kecil untuk mengetahui lokasi para penambang yang terjebak. Setelah sepekan penuh dilakukan, langkah tersebut mulai menunjukkan hasil, dengan ditemukannya lokasi penambang dan mereka menyampaikan pesan bahwa ke -33 pekerja tambang yang terjebak dalam kondisi kesehatan yang cukup baik.
Presiden Chili , Sebastian Pinera segera mengumumkan kabar gembira tersebut kepada rakyatnya. Sejak saat itu, pemetaan tiga rencana proses evakuasi penyelamatan telah dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Hingga 9 Oktober lalu, tim penyelamat dan keluarga pekerja tambang merayakan selesainya pembuatan jalur evakuasi untuk keluarga mereka.
Pemerintah mengumumkan proses pengangkatan pekerja tambang dari kedalaman sekitar 700 meter di bawah tanah baru akan dimulai Rabu mendatang. Sejak runtuhnya lokasi tambang ini, keluarga para pekerja tambang selalu menantikan perkembangan nasib mereka yang terjebak dalam tanah. Mereka berharap semua pekerja yang berjumlah 33 orang dapat dievakuasi segera keluar dari dalam tanah dengan selamat.
Sumber : Reuters/Chile Miners Timeline.
0 komentar