Keberadaan pasar terapung di Banjarmasin yang sudah dikenal hingga mancanegara, seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik ataupun asing. Mereka sangat terkesan akan suasana pasar terapung tersebut mengingat keunikan transaksi antara penjual dan pembeli dilakukan di atas perahu. Di areal transaksi ini semua barang dagangan kebutuhan sehari-hari ada dan tersedia. Semua kegiatan pasar terapung ini dimulai sejak subuh hingga siang hari.
Demikian yang terlihat di Sungai Martapura 25 September 2010 kemaren. Semua kegiatan berawal ketika pagi tiba seiring terbitnya matahari di ufuk timur. Ratusan jukung atau perahu kecil yang biasa mangkal di depan Kantor Gubernur Kalimantan Selatan setiap hari, mulai bergerak ke sana kemari seiring terpaan ombak kecil yang menyentuh lambung perahu. Para pedagang di perahu mulai menjajakan dagangan berupa jeruk, pisang, durian, semangka, kue lapis legit dan aneka sayur hingga soto banjar yang menjadi ciri khas kuliner masyarakat setempat.
Semua berkumpul di Sungai Martapura dalam perhelatan festival Pasar Terapung tahun 2010. Kegiatan ini menjadi agenda pariwisata kota Banjarmasin yang mendapat perhatian warga setempat. Selain penduduk lokal Banjarmasin yang menyaksikan atraksi pasar terapung, ada juga pengunjung yang datang dari Jakarta dan Surabaya.
Eksotisme pasar terapung sebagai tradisi masyarakat Banjar tempo dulu perlu terus dilestarikan. Kegiatan yang terpotret dalam festival pasar terapung 2010 ini mengingatkan masyarakat Banjarmasin tempo dulu yang lebih akrab dengan Rumah Lanting yang sekarang ini mulai hilang, maka festival pasar terapung 2010 kali ini diharapkan menjadi upaya pelestarian budaya Banjar saat ini. Para pedagang yang terlibat dalam kegiatan ini berharap pemerintah daerah mampu berperan menjadi bapak asuh untuk pembinaan para pedagang yang semakin banyak jumlahnya dari hari ke hari.
Pasar terapung sebagai objek wisata dan ikon budaya warga Banjarmasin tentu saja sudah lama menjadi kebanggaan warga setempat. Bagi para pedagang apa pun yang dijual di atas perahu, harus terjual habis demi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Selain pasar terapung yang ada di Kuin Banjarmasin, pasar terapung di Lok Baintan Kabupaten Banjar pun perlu pembinaan para pedagangnya agar tetap eksis dan terus berdagang setiap hari. Tentu saja keberadaan pasar terapung sebagai pasar tradisional perlu terus dilestarikan dan tidak punah seiring berkembangnya pasar tradisionil dan modern di darat.
Photo by : Hasanzainudin.
salam sahabat
ehm pasar terapung ini mengingatkan saya dulu sekolah pernah lihat langsung.good luck yach
wow... yg prnh Tia liad seii di iklan na RCT* kak.. ada ibu2 d prahu trapung ... memang Indonesia tu hebat y kak.. msh byk tradisi n kbudayaan yg menakjubkan.... Nice share
Inilah salah satu daya tarik bangsa kita, perlu dilestarikan dan diperkenalkan pada dunia luar, jangan sampai deh dibajak atau diaku negara lain kayak Malaysia, negara yang minim akar kebudayaannya.... makanya suka mengklaim budaya bangsa lain....