ON LINE

Followers

AKSI MULIA DONOR DARAH.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Selasa, 19 Oktober 2010

Manusia sebagai makhluk sosial, selalu ingin hidup berdampingan dengan sesama sebagai sesuatu yang wajar. Hidup bertetangga, kerja sama dengan teman sejawat, teman kantor, bersosialisasi bersama teman sekolah, kuliah bahkan lewat situs pertemanan you tube, twitter ataupun face book sudah menjadi kebutuhan sehari-hari di jaman teknologi informasi ini. Namun dari sekian banyak kegiatan bersosialisasi di atas tadi, apakah kita semua sudah peduli kepada sesama yang sedang dirundung petaka, misalnya sakit dan harus memerlukan pertolongan segera?



Salah satu kasus yang sering kita dengar lewat siaran radio manakala ada seseorang tengah dirawat di rumah sakit dan padanya membutuhkan tetesan darah dari golongan darah tertentu dan harus ditransfusikan segera ke dalam tubuhnya. " Selamatkan jiwa sesama segera, donorkan darah Anda", begitulah pesan yang selalu digaungkan Palang Merah Indonesia ( PMI ). Donor darah amat membantu menambah stok darah bagi orang-orang yang membutuhkan.


Data PMI menunjukkan bahwa antara kebutuhan dan stok darah yang tersedia belum seimbang. Pasalnya kebutuhan darah nasional per tahun saat ini mencapai empat juta per liter, sedangkan yang dapat dipenuhi baru 40 persen saja. Salah satu kendala yang kerap menghalangi seseorang untuk mendonorkan darahnya adalah rasa takut dan mitos yang beredar di masyarakat. Mitos rasa takut terhadap jarum suntik menjadi salah satu alasan rendahnya jumlah pendonor wanita dibandingkan pria.


Donor darah dapat mempercepat proses penggantian sel-sel darah. Hasilnya, tubuh kita akan menjadi lebih sehat. Sel-sel darah dalam tubuh hanya mampu bertahan selama 100 hari. Jika darah tidak didonorkan, sel itu akan terbuang sia-sia.


Selain itu sejumlah mitos yang beredar bahwa seseorang kerap mengurungkan niatnya mendonorkan darahnya adalah bahwa donor darah dapat menyebabkan gemuk. Faktanya kegemukan terjadi karena jumlah kalori yang masuk lebih banyak dari yang dikeluarkan dan tidak berkaitan dengan donor darah. Mitos lain adalah menyebabkan lemas selepas mendonorkan darahnya. Padahal mendonorkan darah hanya dibutuhkan 250 - 500 cc darah yang diambil dari pendonor, sehingga jumlah tersebut tidak akan banyak berpengaruh terhadap persediaan darah yang mengalir dalam tubuh yang mencapai 5000 cc.



Itulah alasan mengapa saya yang saat itu belum menjadi praktisi reiki, berani mendonorkan darah. Dimulai sejak tahun 1982 ketika masuk ke Sekolah Tinggi Publisistik Jakarta lalu berlanjut ke Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara Jakarta di tahun 1987 yang mensyaratkan setiap mahasiswa yang tengah diplonco saat itu harus melewati bakti sosial donor darah. Tahun-tahun berikutnya lewat kegiatan donor darah lewat instansi kantor sendiri atau orang lain tetap berlanjut. Mulanya ada rasa takut akan jarum suntik yang masuk lengan hingga rasa lemas dan pusing sebagai dampak telah diambil darahnya ternyata rasa cemas itu tidak ada. Perasaan cemas itu terlalu dilebih-lebihkan oleh beberapa sahabat dan teman sekantor yang sebenarnya dirinya takut akan jarum suntik dan belum tertarik menjadi pendonor darah.



Malahan kegiatan donor darah itu akan membuat ketagihan pendonornya minimal setiap tiga bulan sekali harus mendonorkan darahnya. Effek tubuh pun jauh lebih sehat sekalipun donor darah dilakukan rutin setiap 3 - 4 bulan sekali, hal ini tidak akan mengubah proses metabolisme atau jam biologis tubuh. Donor darah baik bagi kita dan sesama. Kalau kita sehat dan memenuhi syarat sebagai pendonor darah, kenapa tidak kita lakukan dengan rutin sebagai wujud aksi sosial bagi sesama manusia?



"Hidup hanya sekali satu kali, jadi isi dan warnailah dengan kegiatan positif untuk mengembangkan diri dan berguna bagi sesama", demikian pesan mulia yang kerap disampaikan orang tua kepada anak-anaknya ketika mereka mulai beranjak dewasa sebagaimana dilansir oleh gaya hidup sehat akhir pekan Kompas, seputar sikap hidup mulia mau berbagi sesama dalam hal kegiatan donor darah. Mengisi hidup dengan memperhatikan sesama, tentu saja menjadi sebuah hal indah dan sarat makna. Aksi peduli ini bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja. Mulai dari perorangan, kelompok masyarakat, perusahaan berskala nasional hingga internasional. Bahkan menjalani aksi peduli sesama bisa dilakukan sejak usia dini hingga usia senja.



Sedangkan untuk mitos wanita tidak boleh mendonorkan darah, tidak sepenuhnya betul. Pasalnya, aksi ini dapat dilakukan sepenuhnya oleh siapa saja, baik pria dan wanita sepanjang dia berbadan sehat dan memenuhi syarat kesehatan. Dan khusus wanita, ada keadaan tertentu yang tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya yaitu ketika hamil, menyusui ataupun saat sedang menstruasi.



"Memang tidak ada manfaat langsung menjadi seorang pendonor darah. Namun dengan mendonorkan darah secara rutin setiap tiga bulan sekali, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah baru. Sedangkan fungsi sel-sel darah merah adalah untuk oksigenisasi dan mengangkut sari-sari makanan. Dengan demikian fungsi darah menjadi lebih baik sehingga donor menjadi sehat. Selain itu, kesehatan pendonor akan selalu terpantau karena setiap kali donor dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana dan pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah," demikian yang tertulis di website resmi PMI tentang manfaat donor darah.



Jadi berbagi kepedulian tidak melulu berupa materi atau barang. Bentuknya bisa apa saja, bahkan dengan apa yang kita punya yang melekat dari tubuh ini. Salah satunya dengan darah, kita donasikan bagi yang memerlukan bagi kelangsungan hidupnya karena memerlukan darah saat yang bersangkutan sedang menjalani perawatan medis lewat tindakan operasi, dimana organ tubuhnya memerlukan darah orang lain lewat transfusi darah. Ayo...sehat dengan kundalini reiki ajak Anda semua untuk menutup tahun 2010 nanti dengan aksi donor darah. Anda mau? atau takut akan jarum suntik?

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.