Liechtenstein negara mungil yang berpenduduk 29.000 orang dan berada di Sungai Rhine antara Austria dan Swiss, adalah satu-satunya negara Eropa yang seluruh wilayahnya berada di Pegunungan Alpen. Demikian Situs GeoWeek mewartakan yang dilansir olah Kompas Minggu dimana Liechtenstein juga merupakan negara berbahasa Jerman yang terkecil di dunia.
Liechtenstein yang secara resmi dikenal sebagai Kerajaan Liechtenstein, merupakan negara nomor empat terkecil di Eropa yang meraih pengakuan politik tahun 814 sebagai Lower Rhaetia, salah satu propinsi dari Kemaharajaan Romawi. Meskipun batas-batas negara ini tidak berubah sejak tahun 1400, Liechtenstein baru memperoleh kedaulatan tahun 1806, yaitu sewaktu negara ini bergabung dengan Konfederasi Rhine, yang dibentuk oleh Napoleon paska pecahnya Kemaharajaan Romawi.
Sembilan tahun kemudian Liechtenstein bergabung dengan Konfederasi Jerman dan merdeka penuh ketika Konfederasi bubar tahun 1866. Memiliki kedekatan alam dengan Austria, Liechtenstein membangun asosiasi dengan Swiss setelah Perang Dunia I dan ikatan di antara kedua negara ini bertahan sampai hari ini. Pemerintahan modern Liechtenstein merupakan monarki konstitusional yang berbagi kekuasaan degan parlemen yang beranggotakan 25 orang dan dipilih setiap empat tahun sekali.
Pembangunan ekonomi yang sukses, khususnya di sektor keuangan, membuat negara ini memiliki pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Meskipun luas wilayahnya hanya 160 kilometer persegi, Liechtenstein memiliki jajaran atlet musim dingin yang berprestasi di tingkat dunia, khususnya di olimpiade. Liechtenstein merupakan negara kecil yang mampu mencetak medali di olimpiade, baik olimpiade musim dingin maupun musim panas.
Ada anekdot tentang Liechtenstein. Jika melintasi negeri ini dengan bus sambil merokok, saat perjalanan dimulai dari perbatasan Switzerland rokok baru dihidupkan, maka ketika sampai di Austria rokok masih tetap menyala. Negara ini memang nyaris tak tercantum dalam peta dunia. Bahkan di peta Eropa hanya sebuah noktah kecil. Namun seluruh dunia memandangnya dengan takjub. Kagum pada keindahan dan kemakmuran negeri yang pernah menjadi bagian dari Provinsi Raetia, pada masa Imperium Romawi Kuno itu.
Sumber : GeoWeek.
0 komentar