Yang
namanya rumah tempat tinggal tentu menjadi idaman setiap orang untuk
memilikinya. Karena itu berbagai cara ditempuh agar mempunyai rumah
idaman segera terlaksana, bagaimana pun cara untuk memperoleh lalu
menempatinya. Jika lahan untuk membangun rumah layak tidak bisa
diperoleh karena mahalnya harga tanah, maka tanah bekas kuburan pun bisa
dijadikan rumah tinggal.
Itulah yang terjadi di dekat rumah sehat sehabis puasa
yang ada di Solo. Saya sempat menyaksikan tanah bekas kuburan yang
sebagian kerangka jenazah sudah dipindahkan ke makam baru, ada pula
makam lama yang tidak sempat dipindahkan oleh ahli warisnya karena sudah
tidak bisa dilacak lagi keberadaannya, terpaksa saat ini dijadikan
rumah tinggal di atas pusara makam.
Pokoknya
masalah rumah yang menjadi hajat hidup orang banyak di manapun berada
selalu mengundang tanda tanya jika yang namanya izin mendirikan bangunan
kerap diabaikan persyaratannya. Apalagi membangun rumah di atas areal
bekas makam yang sampai saat ini dibiarkan terbengkalai terpaksa
dilakukan sebagian warga yang terdesak akan kebutuhan rumah tinggal.
Untuk itulah izin mendirikan bangunan rumah menjadi syarat mutlak yang
tidak boleh diabaikan begitu saja oleh siapa pun yang ingin mendirikan
rumah.
Perkara
izin mendirikan rumah yang begitu rumit aturan pelaksanaannya ternyata
tidak menyurutkan warga Zhu Zhou China untuk membangun rumah. Jika tanah
yang dijadikan bakal tempat tinggal sulit diperoleh, membangun rumah di
atas atap bangunan gedung bertingkat pun menjadi solusi cerdas untuk
menyiasati langkanya tanah tempat rumah akan didirikan. Untuk itulah
empat kepala keluarga di Zhu Zhou China terpaksa membangun rumah di atas
atap sebuah pusat perbelanjaan di kota itu.
Memang
ada-ada saja ulah para warga China yang satu ini. Betapa tidak untuk
mewujudkan keinginan mempunyai rumah idaman, mereka terpaksa membangun
rumah di atas bangunan pusat perbelanjaan sebagai sebuah solusi atas
berkurangnya lahan perumahan di China. Selain langka tanah untuk rumah
tempat tinggal, harga tanah di China pun tergolong mahal untuk ukuran
penduduk menengan ke bawah China.
Kini
sebanyak empat rumah terlihat berdiri di atap salah satu pusat
perkulakan sepatu, Jiutian International Plaza, di kota Zhu Zhou,
Provinsi Hunan. Empat rumah warga itu tersembunyi dengan baik di gedung
berlantai delapan itu. Sebagaimana dilansir Daily Mail. com, Jumat (
24/8 ), Zhu Zhou merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Hunan yang
merupakan pusat industri dan perdagangan kota itu.
Kota
Zhu Zhou memiliki populasi 4 juta orang. Sampai saat ini belum ada
penjelasan dari pihak kota Zhu Zhou tentang empat rumah yang berdiri di
atas atap toko ini. Ya namanya usaha untuk mendirikan rumah agar
terwujud, apa pun caranya akan dilakukan orang untuk mewujudkan impian
akan rumah idaman itu, sebagaimana dilakukan empat kepala keluarga yang
berani menentang arus dengan membangun rumah di atap bangunan pusat
perbelanjaan. ( Daily Mail ).
0 komentar