ON LINE

Followers

ASI UNTUK SI BUAH HATI.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Sabtu, 29 September 2012

Setiap ibu muda yang baru saja melahirkan tentu akan menjaga agar ASI miliknya tetap lancar untuk diberikan kepada buah hatinya. Untuk itu Pekan ASI Sedunia yang diadakan pada tanggal 1 - 7 Agustus 2012 lalu selalu mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya ASI. Kegiatan ini terus diadakan karena tingkat pemberian ASI ekslusif secara global masih 37 persen.

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) menargetkan 50 persen bayi di bawah usia enam bulan harus sudah mendapatkan ASI eksklusif pada tahun 2025. Tak hanya Pekan ASI Sedunia yang menjadi alarm bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga PP No. 33/201 2  tentang Pemberian ASI Eksklusif. Peraturan Pemerintah yang telah disahkan pada 1 Maret 2012 ini menjadi peringatan bahwa semua pihak harus mendukung ibu menyusui.

Selain mendukung ibu menyusui, juga ada arahan pemberian ASI Eksklusif hingga bayi berusia enam bulan. Riset Kesehatan Dasar 2010 memaparkan, bayi yang mendapat ASI eksklusif hingga umur enam bulan sebesar   15,3 persen. Angka ini dinilai masih rendah.

Inisiasi  menyusui dini yang dilakukan kurang dari satu jam setelah bayi lahir pun hanya berkisar 29,3 persen. Minimnya persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif bisa jadi salah satu dampak rendahnya tingkat kesadaran pentingnya ASI sebagai sumber nutrisi buat bayi. Menurut Buku Panduan Manajemen Laktasi ( 2001 ) yang dikeluarkan Direktorat Gizi Masyarakat Depkes RI, terdapat beberapa manfaat ASI yang dilihat dari aspek gizi.

ASI mengandung berbagai enzim dan gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan buah hati. Di antaranya adalah taurin, docosahexanoid acid ( DHA ) dan arachidonic acid ( AA ). Taurin merupakan sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI,  berfungsi sebagai neuro-transmitter dan dapat membantu proses maturasi sel otak.
Menyusui anak secara langsung merupakan bukti cinta terbesar dari seorang ibu kepada anaknya. Betapa tidak? Di dalam proses menyusui, ada banyak hal yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya. Dalam artian ibu memberikan ASI eksklusif yaitu memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman apapun selama 6 bulan. Dan terus menerus memberikan ASI yang sudah disertai makanan pendamping sampai bayi berusia 2 tahun.
Sementara itu, DHA dan AA merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang ( polyunsaturated fatty acids ) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukup untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Penelitian menunjukkan, IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki 4,3 poin lebih tinggi pada usia 18 bulan dibandingkan dengan bayi yang tidak mengonsumsi ASI.

Komposisi enzim dan gizi yang seimbang menjadikan ASI sebagai asupan yang unggul dibandingkan produk susu apa pun. Bahkan, menjadi tumpuan awal untuk menjaga keberlangsungan hidup bayi.  Tentu saja manfaat lain dari ASI dapat dilihat dari berbagi aspek.

Mulai dari aspek imunologis, ASI mengandung zat anti-infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Terdapat pula laktoferin, sejenis protein yang menjadi komponen zat kekebalan dan berfungsi untuk mengikat zat besi di saluran perncernaan. Aspek lain yang tidak dapat diabaikan adalah aspek psikologis dengan adanya pengaruh kontak langsung ibu dan bayinya.

Ikatan kasih sayang akan terbentuk karena berbagai rangsangan, seperti sentuhan kulit ( skin to skin contact ). Bayi akan merasa aman dan puas karena merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengarkan denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak masih di dalam rahim. Sentra Laktasi Indonesia memaparkan beberapa tahap dalam pemberian ASI yang tepat.

Tahap pertama dimulai dari inisiasi menyusui dini, pemberian ASI eksklusif hingga bayi berumur enam bulan. Lalu, pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berumur enam bulan yang dibuat sendiri. Mengusahakan terus menyusui bayinya hingga berumur dua tahun  ( Kompas, 2 Mei 2012 ).

Penelitian Universitas Illinois menunjukkan, oligosakarida pada ASI dalam usus bayi memproduksi rantai pendek asam lemak yang memberi makan populasi mikroba yang menguntungkan. Dalam jangka pendek, bakteri baik akan melindungi bayi dari bakteri jahat dan sistem kekebalan tubuh akan diperkuat dalam jangka panjang.

Melihat urgensi ASI terhadap keberlangsungan hidup bayi, kini para ibu dituntut untuk menjaga kualitas ASI. Upaya yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan dan minuman yang mampu mendukung kebutuhan gizi sejak persiapan kehamilan. Asupan gizi yang seimbang dan sesuai kebutuhan akan meningkatkan kesehatan ibu dan janin, serta mengurangi risiko kecacatan pada janin.

Sumber : Kesehatan Akhir Pekan.

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.