Para
ilmuwan yang memperlajari pergerakan beruang kutub melihat ada anomali
dalam data mereka. Data itu diperoleh dari rekam jejak yang dipasang
pada 68 beruang kutub betina selama empat atau lima tahun. Ketika
terjadi kesenjangan dalam data, para peneliti menemukan bahwa
kesenjangan itu terkait jarak yang ditempuh beruang kutub dengan
berenang.
Sepanjang
musim panas, demikian dipaparkan situs Geo Weeks, beruang kutub
berkumpul di Laut Beaufort dan Chukchi ( berbatasan dengan Antartika ),
di mana mereka dapat memangsa anjing laut yang juga berkumpul di sekitar
wilayah itu. Es yang berada di pesisir laut menyediakan tempat
berlindung untuk para beruang kutub sehingga mereka bisa berburu anjing
laut dan kemudian istirahat di atas gumpalan es.
Pada
musim panas lalu, satu beruang kutub betina berenang selama sembilan
hari melintasi laut sejauh 687 kilometer. Dalam perjalanan jauh yang
melelahkan ini, si induk beruang kehilangan anaknya juga bobot tubuhnya
turun 11 kilogram. Beruang lainnya berenang sampai 12 hari dan akhirnya
mampu menemukan es terapung untuk sekedar istirahat.
Yang
paling mengganggu benak para ilmuwan adalah korelasi antara jarak
tempuh renang yang semakin jauh dan tingkat kematian anak beruang
semakin tinggi. Akibatnya tingkat kepunahan beruang kutub semakin
banyak. Bagaimana pun beruang kutub sangat tergantung pada anjing laut
sebagai makanan kesukaannya.
Sumber : GeoWeeks.
0 komentar