Para
ilmuwan di Singapura, Senin ( 30/7 ) mengumumkan telah menemukan
sejumlah besar karbon di kedalaman Samudra Hindia. Bentuknya berupa
pusaran raksasa arus laut selebar 1.000 km. Temuan ini meningkatkan
kemampuan peneliti dalam mendeteksi dampak perubahan iklim.
Fenomena
itu menunjukkan samudra telah mengekang laju perubahan iklim dengan
menyerap emisi karbon yang dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil.
Samudra di bagian selatan bumi merupakan tempat yang terbesar menyerap
karbon. Sekitar 40 persen karbon dioksida dihasilkan dari aktivitas
manusia di bumi. ( Reuters/YUN ).
0 komentar