Nasib apes alias kojur bisa
menimpa siapa saja tanpa kita rencanakan. Apes yang satu ini bukan
menimpa satu orang saja melainkan menimpa seluruh penumpang pesawat
tujuan Bejing, China. Gara-garanya hanyalah perkelaian alias padu atau
gelut, antara dua penumpang yang sama-sama warga negara China berumur
27 tahun dan 57 tahun.
Peristiwa
apes bermula saat pesawat milik maskapai Swiss terpaksa kembali ke
bandara Zurich, Swiss. Padahal saat itu pesawat tengah mengangkut 200
penumpang telah mengudara selama enam jam lebih. Insiden terjadi di
atas pesawat Airbus A340 yang bertolak dari Zurich menuju Beijing.
"
Karena berkelahi di dalam pesawat, kedua penumpang diserahkan ke polisi
wilayah Zurich setelah Airbus A340 mendarat minggu malam, " kata Mehdi
Guenin, juru bicara maskapai Swiss itu sebagaimana dilansir kantero
berita AFP, Senin ( 3/9 ). Menurut harian Swiss Jerman, Blick, kedua
penumpang tersebut tidak disebutkan detail perkelaian yang menjadi
penyebab masalahnya. Saat itu pesawat tengah terbang di atas udara timur
Moskow, Rusia ketika pilot memutuskan untuk putar balik ke Zurich.
- Sebuah pesawat airbus dari maskapai Swiss Airlines yang bernumpang 200 orang tengah dalam perjalanan dari Zurich menuju Beijing ketika seorang pria warga China berusia 57 tahun jadi marah setelah seorang penumpang yang duduk di depannya memiringkan kursinya ke belakang pada saat makan, lapor sebuah harian Swiss-Jerman, Blick.
Akibatnya
kedua penumpang itu baru akan diinterogasi kepolisian Swiss pekan ini.
Menurut juru bicara maskapai, pilot memilih kembali ke Zurich dan
bukannya melakukan pendaratan darurat di Moskow guna menghindari
masalah-masalah administrasi. Ganti rugi pada penumpang yang
terbengkelai jadwal perjalanannya pun ditanggung maskapai Swiss.
Maskapai
Swiss kemudian memasukkan keseluruhan 200 penumpang di sebuah hotel di
Zurich. Selanjutnya mereka akan diterbangkan dengan maskapai penerbangan
lain menuju Beijing. Hal ini dilakukan karena penerbangan maskapai
Swiss tersebut ke Beijing sudah penuh untuk penerbangan hari Senin . (
AFP ).
0 komentar