" Makan sahurlah kamu sekalian karen dalam makan sahur itu terdapat berkah ." ( HR. Jamaah Ahli Hadits ).
Kebiasaan
sahur di Indonesia memang unik. Pada awal puasa, kita begitu semangat
sahur. Menjelang akhir bulan puasa, untuk bangun sahur saja rasanya
mata ini malas sekali untuk dibuka. Apakah Anda termasuk tipe yang
demikian?
Ketika
puasa bulan Ramadhan seperti ini, kita memang harus mengubah pola
makan. Jika biasanya kita sarapan pukul 06.00, kini waktu makan berubah
ke pukul 03.00 dinihari. Sementara itu, makan siang dan makan makan
malam dirapel jadi satu menjadi jam 18.00 selepas Azan Mahgrib saat
bedug buka puasa berdentum kencang dari masjid di dekat rumah.
Selain
itu pula, mereka akan terhindar dari rasa cemas atau stres. Dalam
keadaan emosi yang tak stabil dan cemas, tubuh dapat mengeluarkan asam
lambung yang berlebihan ditandai rasa mual, nyeri, keringat dingin
mengucur deras dan jantung berdebar-debar. Kondisi kejiwaan inilah yang
menyebabkan lambung terlalu asam mengakibatkan terjadinya sakit mag.
Dengan
puasa , orang akan menjadi tenang terhindar dari kecemasan karena dekat
dengan Yang Maha Kuasa. Fakta tersebut sekaligus menepis anggapan yang
menyebutkan penderita mag tidak boleh puasa. Lalau apakah benar dengan
anggapan yang mengatakan bahwa banyak makan saat berbuka akan
menenangkan lambung ?
Kebiasaan
balas dendam saat berbuka puasa justru akan merangsang produksi asam
lambung secara mendadak. Saat kekenyangan akan mudah seseorang sendawa.
Sebaliknya penderita sakit mag akan kembung.
Anggapan
langsung tidur sehabis makan saur untuk menenangkan lambung justru
kurang tepat pula. Sangat disarankan setelah saur sebaiknya Anda tidak
langsung tidur guna menghindari naiknya makanan dari lambung ke
kerongkongan. Sebaiknya beri jeda sedikit perut merasa nyaman, tidak
mual serasa ingin muntah dan setelah nyaman barulah tidur sejenak untuk
persiapan kerja pagi hari.
Secara
umum puasa ternyata memiliki banyak manfaat untuk penderita mag. Namun
keputusan untuk tetap puasa, tergantung kepada tingkat kegawatan mag
Anda. Untuk itulah sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter apakah boleh
melanjutkan puasa atau tidak. Kepada semua sahabat penderita mag, semoga
tetap diberi kemudahan dan kelancaran dalam menjalani sisa puasa 1433
Hijrah yang tinggal separo jalan lagi. Amin..... ( INO ).
0 komentar