Sebagai
pekerja di kota besar kita gampang terkena paparan debu dan kotoran
yang berterbangan tertiup angin, saat tengah berada di pingggir jalan.
Paparan debu kotor mengenai kulit dan memenuhi jalanan dimana kita
melangkah. Saat di kendaraan umum atau naik sepeda motor, asap kendaraan
bermotor terhambur dari knalpot, bercampur dengan udara yang kita
hirup.
Tiada
yang tepat untuk mengambarkan kondisi ini selain, udara sudah sangat
kotor dengan paparan radiasi atau orang awam yang sudah belajar ilmu
kesehatan menyebutkan paparan radikal bebas. Nyaris dalam keseharian
kita, kondisi ini mesti dihadapi dan satu-satunya jalan agar terhindar
dari paparan udara kotor tersebut, adalah menutup hidung dan mulut
dengan masker saat berada di jalan.
Radikal
bebas saat ini sudah jadi sebutan trend sehari-hari saat kita
beraktivitas. Disebut radikal bebas karena mengacu pada molekul yang
relatif tidak stabil di dalam sel. Molekul ini mempunyai satu atau lebih
elektron yang tidak berpasangan di orbit luarnya.
Molekul
ini bersifat reaktif, karena dalam mencari pasangan, elektronnya sering
mencuri dari sel tubuh lain. Akibatnya, kondisi ini akan merusak
sel-sel tubuh. Jika sel tubuh telah rusak, orang yang terpapar radikal
bebas akan mudah terkena serangan penyakit.
Penyakit
berbahaya yang sering dikaitkan dengan penyebab terkena efek radikal
bebas adalah serangan penyakit jantung koroner, kanker, penuaan dini,
penurunan fungsi kognitif, pikun dan katarak. Radikal bebas yang masuk
tubuh jika bereaksi dengan lemak jahat ( LDL ) menjadi bentuk reaktif
sebagai pemicu risiko jantung koroner. Saat masuk ke pembuluh darah,
radikal bebas membuat lemak jahat melekat pada dinding pembuluh darah.
Seiring
perjalanan waktu, penimbunan lemak jahat semakin banyak pada dinding
pembuluh darah, sehingga aliran darah ke jantung atau otak tersumbat.
Untuk itulah dicari cara pencegahan agar radikal bebas tidak semakin
banyak masuk tubuh dengan mengonsumsi makanan yang mengandung
antioksidan. Ketika berada dalam tubuh, antioksidan akan bereaksi dengan
radikal bebas yang menghasilkan ikatan yang stabil dan tidak
membahayakan.
Saat
masuk lewat pembuluh darah antioksidan akan bereaksi dengan radikal
bebas mencegah terjadinya penimbunan lemak jahat di dinding pembuluh
darah. Makanan yang mengandung antioksidan sudah sering disebut dalam
penyuluhan oleh kader kesehatan tingkat desa, ialah sayur-sayuran,
buah-buahan. Baik sayuran dan buah-buahan segar merupakan makanan yang
memiliki sifat antioksidan kuat.
Makanan
terdiri sayur dan buah-buahan mampu menghentikan reaksi berantai
pembentukan radikal bebas sekaligus mencegah penuaan dini. Di dalam
sayur dan buah terkandung tokoferol, asam karbonat, karotenoid,
polifenol dan flavonoid. Semua zat ini bersifat antioksidan dan jelas
sangat bermanfaat untuk melawan radikal bebas.
Tips
yang bisa kita peroleh untuk menangkal radikal bebas adalah mengonsumsi
nutrisi dengan antioksidan, misalnya susu antioksidan selain makanan
mengandung sayur dan buah. Menghidarkan diri dari paparan zat kimia,
polusi, asap rokok dan radiasi. Terakhir, lakukan olahraga secara
teratur rutin seminggu 5 kali saja sudah cukup, sesuai umur dan
kemampuan fisik, misalnya jalan kaki di pagi hari dan tak kalah penting
istirahat cukup dan hindari stres.
Sumber : Kesehatan Akhir Pekan.
0 komentar