Banyak
inovasi di kota New York, salah satunya program sewa sepeda yang
diperkenalkan Departemen Transportasi New York. Di kota ini ada 1.000
sepeda yang disewakan. Caranya mudah, tinggal membayar iuran sebesar 95
dollar AS atau sekitar Rp 900.000 per tahun.
Begitu
iuran telah Anda bayar akan mendapatkan kartu anggota. Saat akan
berkendara dengan sepeda, kartu anggota tinggal digesek di 100 stasiun
sepeda berada. Sepeda pun tinggal Anda dorong, naiki dan genjot pedalnya
berkeliling kota.
"
Peraturan yang tidak adil, keterlaluan, berat badan 117 tidak akan
merusak sepeda. Bagi saya, ini sudah diskriminasi, " ujar Juleissy
Lantigua ( 19 ) yang kesal dengan aturan tersebut. Warga lain
berkomentar, untuk melawan obesitas tidak perlu melarang orang gemuk
berolahraga.
Pecinta
sepeda lain, Jhoskairan Ferman ( 20 ) berkata, " Berat badan 118 atau
135 kilogram dan yang bersangkutan ingin mengendarai sepeda, seharusnya
diperbolehkan menyewa sepeda itu. Karena bersepeda, merupakan salah satu
cara untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sehat sekaligus menurunkan
berat badan, " ujarnya.
Direktur
Kebijakan Departemen Transportasi New York, Jon Orcutt menjawab protes
itu, pembatasan berat badan tidak akan diberlakukan dengan kaku.
Masyarakat pecinta sepeda tentu sadar, bahwa larangan ini lebih
mengutamakan kenyamanan dan keamanan pengguna sepeda jika dia bisa
berkendara dengan baik. Apalagi bersepeda memerlukan ketrampilan saat
melaju dengan sepedanya.
Jika
pengguna sepeda sudah direpotkan dengan berat badannya yang over sizes,
kekhawatiran orang lain tentu beralasan. Sebab, berat badan berlebihan
sudah merepotkan gerak tubuh saat menggenjot sepeda. Sebab mengendarai
sepeda selain mengutamakan keselamatan diri sendiri juga mengutamakan
keselamatan pengendara lain.
( Reuters/JOE ).
0 komentar