Jika
anda sering berpergian menggunakan pesawat terbang, tentu akan bertemu
pramugari yang cantik wajahnya lalu menyapa anda dengan ramah. Selama
pernerbangan berlangsung saat sabuk pengaman sudah dilepas, anda boleh
meninggalkan tempat duduk sementara untuk rehat sejenak sambil berjalan
kaki di koridor kabin pesawat. Jika anda memerlukan sesuatu, pramugari
akan membantu anda dengan pelayanan ekstra.
Pokoknya
selama penerbangan tetap nyaman dengan kondisi cuaca di luar pesawat
cukup cerah, Anda bagaikan raja sehari dalam penerbangan. Siap dilayani
oleh pramugari yang terus mengumbar senyum dengan lipstik merah menempel
di bibirnya. Ingin minum jus, pramugari akan tersenyum melirik Anda
sambil menuangkan minuman jus ke gelas Anda.
Namun
jika saat ini Anda terbang bersama maskapai penerbangan Turkish
Airlines, boleh jadi akan kecewa jika melihat tampilan wajah pramugari
yang sudah berubah. Pasalnya, maskapai penerbangan Turki mengeluarkan
aturan baru. Saat ini perusahaan penerbangan itu melarang pramugarinya
mengenakan lipstik berwarna merah dan menggunakan cat kuku saat melayani
penumpang dalam perjalanan terbang.
Miturut
Turkish Airlines, larangan itu bertujuan membawa para awak kabin
terlihat natural dengan dandanan baru berwarna pastel. Penampilan yang
natural dinilai akan meningkatkan komunikasi dengan penumpang. Karena
seragam pramugari yang semula merah atau pink gelap, penggunaan lipstik
dan cat kuku warna merah, membuat penampilan awak kabin tidak selaras
lagi.
Untuk
itulah perlu ada perubahan penampilan awak kabin khususnya pramugari,
untuk tidak memoles bibir manisnya dengan lipstik warna merah dan
menggantinya dengan warna pastel. Sejauh ini belum ada pernyataan dari
pramugari tentang larangan itu. Seorang penumpang pesawat, Ahmet Yerti
berusia 33 tahun, mengatakan aturan baru itu absurd.
"
Selama ini saya belum pernah mendengar pesawat terbang jatuh karena
lipstik pramugari, " katanya kepada UPI. Banyak pihak yang tak setuju
dengan kebijakan ini, termasuk para pramugari Turkish Airlines sendiri.
Alhasil, mereka berfoto di dalam pesawat tetap mengenakan lipstik merah.
Foto-foto
tersebut lalu diunggah ke jejaring sosial. Itulah bentuk protes para
pramugari terhadap larangan tersebut. Beruntung, larangan tersebut
akhirnya ditiadakan.
Dilansir
dari News Australia, Jumat (10/5/2013), Chief Executive Turkish
Airlines Dr Temel Kotil mengatakan tidak ada persetujuan untuk kebijakan
tersebut. Katanya, kebijakan itu dikeluarkan oleh manajer yang
tingkatannya lebih rendah.
( UPI ).
0 komentar