Formasi
batuan yang besar, melingkar dan multiwarna yang terletak di barat
Mauritania, dikenal sebagai Mata Sahara. Lebar batuan ini sekitar 40
kilometer dan terdiri dari lapisan batu sedimen. Orang mengenalnya
sebagai nama Struktur Richat.
Ketika
pertama kali ditemukan, Struktur Richat diyakini merupakan hasil
benturan asteroid purba. Namun, kajian selanjutnya menunjukkan bahwa
struktur tersebut lebih merupakan kubah geologi yang terkikis. Tidak
ada defomarsi pada stuktur membuktikan hal itu.
Benturan
asteroid masih menurut situs Geo Week pekan ini, akan meninggalkan
jejak yang jelas pada bebatuan. Fitur stuktur juga tidak menunjukkan
adanya creater, hal yang umum ditemukan pada benturan asteroid. Bagian
yang berwarna ungu atau hijau kebiruan, membentuk punggung bukit
setinggi 100 meter dan bebatuan yang nonresisten, berwarna coklat
kekuningan, membentuk lembah.
Selanjutnya
sruktur Richat merupakan tujuan wisata yang populer bagi para pencinta
off-road. Tapi yang lebih mengagumkan, ini merupakan pemandangan
istimewa yang terlihat oleh para astronot ketika tengah mengorbit
keliling Bumi dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional. Memang
kalau dilihat dari jauh, nampak seperti gambar mata dan karena terletak
di gurun Sahara, maka dikenal sebagai " Mata Sahara ".
Sumber : Geo Weeks.
0 komentar