Terkadang
banyak pilihan dan menimbang-nimbang bisa membuat orang jadi ragu
mengambil keputusan. Karena dengan sikap ragu tadi, akan menghambat
kelancaran baginya untuk mau mulai sesuatu. Termasuk dalam hal memilih
jodoh, terkadang banyak pria atau wanita yang kesulitan mendapatkannya.
Tetapi
banyak juga yang gampang memperoleh jodoh. Setelah jodoh didapat, maka
langkah berikutnya adalah menikah. Setelah menikah hingga date of
expired nya salah satu pasangan habis masa berlakunya di dunia, maka
salah satu pasangan boleh menikah lagi. Dia akan mencari jodoh baru,
minimal mendekati dengan sifat-sifat pasangan sebelumnya.
Berbicara
enteng jodoh alias gampang mendapatkan pasangan sudah sering diulas
dalam rubrik psikologi, tentang trik mendapatkan pasangan. Namun tidak
semua orang gampang mendapatkan jodoh dalam waktu singkat. Seiring
bertambahnya umur, jodoh tidak juga datang berkunjung, maka satu-satunya
jalan membuka iklan mencari jodoh.
Pasang
iklan mencari jodoh itu pulalah yang akhirnya dilakukan Sandy Mc
Culloch warga Corvallis, Oregon AS. Disaat umur sudah mencapai 82 tahun
dan badan sudah mulai ringkih dari terpaan angin malam, ia gelisah dan
berpikir apakah masih ada harapan baginya untuk mendapatkan jodoh yang
diidam-idamkan. Untuk itulah Sandy mulai melakukan aksinya, mencari
jodoh langsung ke calon peminat jodoh yang barangkali tertarik dengan
dirinya.
Tidak
tanggung-tanggung ulah Sandy ini. Ia mengumumkan niat cari jodoh
tersebut kepada publik dengan cara memasang kertas di lehernya. Kertas
itu bertuliskan : Dicari seorang istri berikut penjelasan singkat syarat
calon istrinya. Wanita idaman yang Sandy kehendaki sebagai pendamping
berusia 60 tahun.
Ia
harus punya minat dan cinta pada buku. Selain cinta pada buku, wanita
idaman yang Sandy persyaratkan harus punya rasa humor tinggi dan tentu
saja tinggal sekota di Corvallis. Usaha Sandy berburu calon istri
pendamping hidup nya di usia senja mudah-mudahan berhasil.
Sekalipun
sudah tidak muda lagi usianya untuk menemukan jodohnya, Sandy tetap
semangat. Sebab ide mencari pendamping ini terbesit di pikiran Sandy
saat dirinya sedang menunggu di rumah sakit. Hanya publik tidak tahu
siapa yang ditunggu di rumah sakit itu, apakah familinya ataukah wanita
idaman yang diinginkan segera menemuinya.
(AP Photo/The Corvallis Gazette-Times, Andy Cripe)
0 komentar