Anda
pasti sudah kenal domba binatang berkaki empat dengan bulu tebal
keriting, ada yang warnanya putih, kecoklatan dan sering mengembik saat
mencari makan di padang rumput. Domba sebagai binatang yang digembalakan
peternak terkedang jelajahnya cukup jauh dari kandang tempat ia
tinggal. Kalau hari sudah senja maka menggiring domba pulang kandang
cukup merepotkan kalau jumlahnya ratusan ekor.
Karena
cukup merepotkan, maka peneliti Alejo Menchaca membuat percobaan dengan
sampel domba dengan tujuan bulunya bersinar saat terkena pantulan sinar
matahari yang mengandung sinar ultraviolet. Percobaan itu dengan
menyuntikkan protein hijau ke gen domba-domba tersebut. Hasilnya, domba
tersebut bisa menyala terang bila terkena sinar ultraviolet.
Ilmuwan
dari Institut Reproduksi Hewan Uruguay ini memodifikasi gen dari 9
domba dengan menggunakan green fluorescent protein yang ada dalam
ubur-ubur Aequore Victoria. Dr. Alejo melakukan percobaan itu untuk
menyempurnakan teknik glow in the dark yang pernah mereka lakukan
sebelumnya. Secara genetik agar bersinar dalam gelap, domba bukanlah
hewan pertama yang dimodifikasi.
Para
ilmuwan Uruguay ingin memahami penyakit hewan dan manusia dengan
melakukan penelitian itu. Diharapkan dari hasil penelitian itu bisa
diujicobakan pada manusia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, siapa
tahu ujicoba juga bisa diterapkan pada manusia yang memakai kostum
rajutan bersinar saat terkena sinar ultraviolet, alias glow in the
dark. ( UPI ).
0 komentar