Anders Behring Breivik ( 32 ) pelaku peledakan bom dan penembakan brutal di dua lokasi berbeda di Norwegia yang menewaskan sedikitnya 93 orang mengaku ingin mengubah struktur masyarakat Norwegia dan Eropa melalui revolusi. Demikian diungkapkan pengacara Breivik, Geir Lippestad, kepada sejumlah media setempat Minggu ( 24/7 ). Breivik menyerahkan diri kepada polisi setelah membantai tak kurang dari 85 orang di Pulau Utoya, tempat kemah musim panas angkatan muda Partai Buruh diselenggarakan.
Menurut Lippestad, Breivik menyerang anggota dan struktur masyarakat di Norwegia. " Ia menginginkan perubahan dalam masyarakat dan menurut perspektifnya, ia perlu memaksakan itu melalui revolusi, " ujar Lippestad. Breivik juga diketahui memasang manifesto politik setebal 1.500 halaman di sebuah laman Kristen fundamentalis. Pernyataan bernada anti-Islam dan berjudul " 2083 - Deklarasi Kemerdekaan Eropa " itu dipasang hanya beberapa jam sebelum serangan.
Mspan class="fullpost">" Manifesto ini dipasang pada hari peristiwa ini terjadi. Kami sudah mengonfirmasi hal itu, " kata pejabat Kepala Kepolsisin Norwegia, Sveinung Sponheim. Dalam manifesto tersebut, Breivik menyebut sedang terjadi, antara lain, Islamisasi di Eropa Barat dan orang-orang yang memungkinkan semua itu terjadi akan dihukum karena telah berkhianat. " Kami warga asli Eropa dengan ini menyatakan perang pre-emptive terhadap kaum elit Marxist kultural/multikulural di Eropa Barat. Kami tahu siapa kalian, di mana kalian tinggal, dan kami akan datang ke tempat kalian. Kami sedang dalam proses menandai setiap pengkhianat multikulturis di Eropa Barat. Kalian akan dihukum karena tindakan pengkhianatan kalian terhadap Eropa dan orang Eropa, " kata manifesto tersebut."
Polisi belum memastikan apakah manifesto itu dibuat sendiri oleh Breivik. Namun Lippestad mengacu pada dokumen tersebut seraya menyatakan Breivik telah menyusun rencana bertahun-tahun. Kepada polisi, Breivik mengaku beraksi sendirian. Namun para korban selamat dari pembantaian di Utoya mengatakan, ada dua penembak pada hari tragedi tersebut. Walaupun demikian, polisi belum menemukan tersangka kedua atau orang-orang yang kemungkinan membantu aksi Breivik.
Hari Minggu, polisi menggerebek dua lokasi di dekat Oslo dan dikabarkan menangkap enam tersangka. Akan tetapi , orang-orang tersebut dibebaskan sore harinya. " Mereka yang sempat ditahan dan diinterogasi telah dibebaskan. Mereka ternyata tidak terkait dengan kasus ini, " kata juru bicara kepolisian, Anders Fryenberg. Polisi juga secara resmi menambah jumlah korban tewas menjadi 93 orang setelah satu orang yang terluka akhirnya meninggal, Minggu. Jumlah korban bisa bertambah karena hingga saat ini masih ada korban hilang, baik di lokasi pengeboman di pusat kota Oslo maupun di Pulau Utoya. Breivik mulai diadili hari Senin ( 25/7 ) dengan dakwaan terorisme.
Sumber : Reuters/AP/DHF/Daily Co.Uk.
0 komentar