Mahkamah keadilan internasional di Belanda memerintahkan Kamboja dan Thailand untuk menarik tentaranya dari daerah perbatasan yang dipersengketakan. Kamboja dan Thailand sama-sama mengklaim areal sekitar Kuil Preah Vihear yang terletak di perbatasan kedua negara. Hakim mahkamah internasional, Hisashi Owada, Senin ( 18/7 ) memerintahkan Kamboja dan Thailand untuk segera menarik personil militernya dari zona demiliterisasi di areal sekitar kuil Preah Vihear yang terletak di perbatasan kedua negara.
Owada juga menghimbau Kamboja dan Thailand agar menahan diri dan tidak melakukan kegiatan provokatif yang dapat memicu terjadinya konflik. Menanggapi keputusan Mahkamah Keadilan Internasional di Den Hag Belanda, pemerintah Thailand menyatakan dapat menerima keputusan tersebut. Sementara menteri luar negeri Kamboja Hor Namhong mengatakan menghormati keputusan Mahkamah Keadilan Internasional.
Namhong menambahkan pembentukan daerah demiliterisasi membantu menciptakan perdamaian. Namun warga Phnom Penh memberikan reaksi berbeda. Sebagian warga mengkhawatirkan penarikan tentara dari perbatasan akan membahayakan keamanan Kamboja.
Kuil ini berada di atas lahan sengketa Thailand-Kamboja. Sejak tahun 1962, Mahkamah Internasional menyatakan kuil itu sebagai milik Kamboja, tetapi tidak pernah diterima pihak Thailand. Sengketa kembali mencuat setelah kuil itu, atas usulan Kamboja, mendapat status sebagai Warisan Dunia dari UNESCO.
Kamboja dan Thailand sama-sama mengklaim areal di sekitar Kuil Kuno Preah Vihear yang telah berusia 900 tahun sebagai miliknya. Persengketaan antara kedua negara mulai terjadi setelah Perancis menarik pasukannya dari Kamboja pada tahun 1950 -an.
Sumber : Reuters/AP/Netherlands - Cambodia in Court Reax.
0 komentar