Lain Yunani lain pula China. Di saat Yunani sedang menghadapi krisis keuangan negara yang membuat perekonomian Eropa terpuruk, Republik Rakyat China terus menikmati pertumbuhan ekonomi yang terus meroket. Pendapatan domestik bruto China melonjak 9 koma 5 persen pada kuartal kedua 2011. Dengan kata lain saat ini China mengekspresikan kepercayaan diri atas pertumbuhan ekonominya yang cukup menggembirakan di luar perkiraan.
Kondisi ini untuk menepis ketakutan akan melemahnya ekonomi China yang ternyata tidak terbukti. Bahkan sebaliknya pendapatan domestik bruto raksasa ekonomi Asia itu semakin meningkat tajam. Sejumlah pakar ekonomi sebelumnya memperkirakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu bisa tiba-tiba tergelincir, bagaikan orang yang sedang meniti perjalanan melewati lautan salju di daratan China.
Para analis melukiskan perhatian mereka atas pertumbuhan ekonomi China yang sangat cepat, di saat negara-negara lain masih menghadapi pemulihan ekonomi yang lamban atau masih berkutat soal terbelit utang karena resesi ekonomi yang tidak kunjung selesai. Juru bicara statistik China, Sheng Laiyun menyatakan kemungkinan ekonomi China anjlok sangat kecil.
Saat ini China terus berusaha mengatasi inflasi sebesar 6 koma 4 persen yang sempat terjadi Juni lalu. Angka inflasi itu merupakan yang tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Perekonomian China berjaya ketika negara-negara Eropa termasuk Yunani dan Portugal yang saat ini tengah terbelit utang, mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi cukup serius. Selain Eropa yang dilanda krisis keuangan, kesulitan ekonomi juga tengah melanda Amerika Serikat.
Sumber : AP/China.
0 komentar