Para aktivis pro Palestina asal Jerman yang mengikuti misi kemanusiaan ke Palestina dideportasi oleh Israel ke negaranya. Para aktivis Jerman mengaku ditahan dan dikembalikan ke Jerman sebelum melakukan perjalanan ke wilayah pendudukan tepi barat, Minggu ( 10/7 ). Mereka tiba di Frankfurt Minggu malam waktu setempat setelah dideportasi dari Israel.
Mereka adalah rombongan pertama dari 120 aktivis yang dideportasi oleh Israel ketika berupaya mengunjungi wilayah pendudukan tepi barat dan wilayah-wilayah lainnya yang dikendalikan oleh otoritas Palestina. Para aktivis mengaku mereka menolak menyerahkan paspor lalu langsung dikirim ke penjara. Aktivis Ute Lampe menegaskan, para aktivis adalah orang-orang yang mencintai perdamaian dan ingin menunjukkan solidaritas kepada rakyat Palestina.
Karena itulah tidak ada alasan bagi Israel untuk bersikap histeris terhadap mereka dengan mengambil tindakan mendeportasi segera. Sikap Israel justru menunjukkan keburukan Israel sendiri. Dari puluhan negara berasal, para aktivis ini hendak melakukan perjalanan misi kemanusiaan Flotila kedua menuju jalur Gaza bulan ini. Akan tetapi langkah awal ini sudah dihambat Yunani.
Sebelumnya hampir 800 aktivis berencana untuk terbang ke Palestina dalam misi damai menantang blockade Israel dan pendudukan ilegal di Palestina. Israel menganggap tindakan para aktivis tersebut adalah suatu “ pelanggaran ” terhadap kedaulatan Israel, sehingga tindakan kampanye diplomatik atas nama keamanan Israel dilakukan untuk memblokir “ flytilla ”. Penyelenggara “Selamat Datang Untuk Palestina” mengatakan bahwa misi mereka tidak ada hubungannya dengan armada melawan pengepungan Israel di Gaza dan bahwa misi tersebut bertujuan mengungkap realitas kehidupan di Palestina di bawah pendudukan Israel.
Sumber : Reuters/Germany - Activists.
0 komentar