Perdana Menteri terpilih Thailand, Yingluck Sinawatra tidak menjanjikan segera terwujudnya perubahan yang lebih baik dalam pemerintahan Thailand mendatang. Namun ia menegaskan suatu kerangka dasar rekonsiliasi untuk menjadikan Thailand sebagai negara yang damai bagi warganya. Yingluck Sinawatra yang juga seorang pebisnis akan memprioritaskan pada program akselerasi reformasi telekomunikasi dan privatisasi sejumlah aset milik pemerintah.
Privatisasi dilakukan dengan tujuan dapat mempercepat pertumbuhan jangka panjang dan membuat perekonomian Thailand lebih efisien. Yingluck yang menjadi wanita pertama sebagai Perdana Menteri Thailand, menjanjikan kenaikan gaji pegawai pada bulan Januari mendatang, seiring dengan pemangkasan pajak perusahaan yang akan membantu perusahaan menangani sejumlah persoalan untuk kenaikan gaji pegawai.
Partai Puea Thai menyatakan janji lainnya dari Yingluck berupa sumbangan laptop bagi 800 ribu pelajar setiap tahun. Yingluck juga menjanjikan dibangunnya jalur kereta cepat yang menghubungkan berbagai wilayah Thailand. Janji lainnya adalah anggaran tahunan sekitar 300 ribu hingga 2 juta Bath untuk setiap 73 ribu desa di Thailand. Berbagai janji yang diucapkan diakui memerlukan biaya besar yang dapat menstimulasi perekonomian Thailand.
Sekali lagi Yingluck menegaskan bahwa segala janji yang diucapkan dalam kampanye lalu telah melalui proses pemikiran panjang. Di antaranya sejumlah janji perbaikan dari Yingluck dan partainya. Namun ada pula kondisi yang tidak dapat mereka janjikan untuk merubahnya. Janji itu adalah memberi perubahan pada nilai mata uang Bath yang hanya dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar.
Sumber : Reuters/Thailand - in Yingluck promissed.
0 komentar