Ledakan dahsyat mengguncang sebuah pangkalan militer di wilayah Siprus bagian selatan menewaskan sedikitnya 12 orang dan 65 luka-luka, Minggu ( 11/7 ). Para korban tewas adalah Kepala Staf Angkatan Laut Cyprus Komodor Andreas Lannides, Komandan Pangkalan Lambros Lambrou, 4 personel angkatan laut lainnya, dan 6 petugas pemadam kebakaran.
Putra Komodor Andreas mengatakan, pejabat-pejabat tinggi Cyprus telah berulang kali mengabaikan peringatan yang disampaikan ayahnya, tentang bahaya penyimpanan bubuk senjata tersebut. Selain menewaskan belasan orang, ledakan juga menghancurkan sebuah stasiun pembangkit listrik utama di wilayah itu. Akibatnya, aliran listrik di seluruh Cyprus terhenti.
Penyebab ledakan belum diketahui namun laporan berita menyebutkan insiden itu diduga berasal dari limbah amunisi. Kantor berita resmi Siprus menyebutkan, ledakan keras telah memporak-porandakan kawasan itu menimbulkan asap yang mengepul dari pangkalan angkatan laut Evangelos Florakis.
Gambar yang ditayangkan oleh stasiun televisi setempat memperlihatkan, mobil ambulan dan mobil pemadam kebakaran bergegas menuju lokasi kejadian. Pemicu ledakan belum diketahui, namun sejauh ini diduga berasal dari limbah amunisi. Pangkalan militer itu memiliki gudang persenjataan yang disita oleh Siprus dari kapal Moncche - Gorsk, yang tengah berlayar dari Iran menuju Suriah pada tahun 2009 lalu.
Kuatnya ledakan juga mengakibatkan kerusakan parah kawasan di sekitar pangkalan militer. Di sebuah resor terkenal yang berada 3 kilometer dari pangkalan militer, jendela-jendela dan pintu beberapa restoran hancur berantakan. Kritik tajam terus dilontarkan berbagai pihak pascaledakan tersebut. Merasa tak kuat, Mentri Pertahanan dan Kepala Staf Militer Cyprus akhirnya mengundurkan diri
Sumber : Reuters/Cyprus - Base Hospital.
0 komentar