Sebuah bom yang ditanam di pinggir jalan meledak saat kendaraan PBB melintas di kawasan Barat Sidon Lebanon selatan, Rabu ( 27/7 ). Ledakan bom tersebut mencederai lima tentara perdamaian Perancis. Juru bicara pasukan interim PBB di Lebanon, Neeraj Sing mengkonfirmasi terjadinya ledakan bom di kota pelabuhan Sidon. Bom meledak saat kendaraan PBB melintas di kawasan barat Sidon pukul 6.10 sore waktu setempat.
Ledakan bom menyebabkan lima tentara perdamaian Perancis menderita luka parah dan harus dirawat di rumah sakit. Pasukan interim PBB bekerja sama dengan militer Lebanon saat ini masih menyelidiki motif dan pelaku serangan bom tersebut. Tayangan televisi dari lokasi kejadian memperlihatkan dua tentara perdamaian dibalut perban berdiri di dekat kendaraan militer yang terbakar.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon mengutuk serangan itu. Ia mengatakan "semakin menyedihkan" karena serangan itu terjadi ketika PBB memperingati Hari Internasional Penjaga Perdamaian PBB. Peringatan mengenang hari ketika pasukan penjaga perdamaian memperingati rekan-rekan mereka yang tewas dalam misi PBB di seluruh dunia. Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas insiden itu.
Tak lama setelah ledakan, tentara Lebanon menahan sejumlah orang untuk diinterogasi. Pada tahun 2007 lalu, sebuah ledakan bom mobil menewaskan enam tentara perdamaian Spanyol di Lebanon selatan. Pemerintah Spanyol menuduh kelompok militan Islam yang berafiliasi dengan Al - Qaeda bertanggung jawab atas serangan bom itu. Pasukan interim PBB yang terdiri dari 35 negara saat ini menempatkan 12.000 tentara dan personil angkatan laut di Lebanon selatan. Sedangkan keseluruhan tentara penjaga perdamaian sedunia berjumlah sekitar 120 ribu dari 115 negara.
Sumber : Reuters/Lebanon - Unifil.
0 komentar