Masyarakat Guatemala berkabung atas tewasnya penyanyi pop Argentina, Facundo Cabral beberapa waktu lalu. Facundo Cabral ditembak oleh sekelompok pria bersenjata saat sedang dalam perjalanan menuju bandara internasional Guatemala City. Ratusan penggemar Facundo Cabral mengadakan aksi unjuk rasa di Constitution Plaza di Guatemala City, Minggu ( 10/7 ), menuntut diakhirinya kekerasan.
Dalam aksi unjuk rasa itu mereka menyalakan lilin dan meletakkan karangan bunga di altar untuk menghormati penyanyi pop asal Argentina itu. Facundo Cabral adalah salah satu bintang musik rakyat Amerika Latin. Ia ditembak oleh kelompok bersenjata ketika sedang dalam perjalanan menuju bandara internasional Guatemala City, Sabtu ( 9/7 ). Supir mobil yang ditumpanginya juga tewas dan seorang pengusaha Guatemala Henry Farinas menderita luka-luka dalam serangan tersebut.
Facundo Cabral berusia 74 tahun berada di Guatemala dalam rangka konser tur di sejumlah kota di negeri itu. Pihak kepolisian masih menyelidiki motif dan pelaku penyerangan. Dugaan sementara, Facundo Cabral menjadi sasaran penyerangan bukan korban perampokan.Guatemala adalah salah satu negara termiskin di Amerika Latin dan memiliki tingkat kejahatan dan pembunuhan tertinggi di kawasan itu.
Laman www.jejaknews.com mewartakan Presiden Guatemala Alvaro Colom mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk menghormati penyanyi. Juru bicara pemerintah, Ronaldo Robles menyatakan kronologis kematian penyanyi Facundo Cabral ( 74 ) saat akan meninggalkan Guatemala Sabtu dengan menaiki sebuah SUV putih ke bandara. Sejumlah pria bersenjata menyerang SUV – setidaknya 20 lubang peluru bisa dilihat di Range Rover. Tidak ada yang dilaporkan hilang dicuri dari kendaraan naas itu.
Robles dan otoritas lainnya mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.“Anda tidak bisa menyalahkan warga New York atas kematian John Lennon. Sama seperti Anda tidak bisa menyalahkan Guatemala atas kematian Facundo Cabral,” kata Ernesto Justo Lopez, Duta Besar Argentina ke Guatemala. Ironisnya, Cabral, yang mengatakan sangat terinspirasi oleh Yesus Kristus dan Mohandas Gandhi, diakui pada tahun 1996 oleh Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya sebagai “Messenger Perdamaian Dunia.”
Cabral memperoleh ketenaran sebagai penyanyi protes. Lagunya, “Tidak Kedelai De Aqui Ni De Alla Kedelai” ( “Aku Bukan Dari Sini Juga Ada” ) tercatat dalam sembilan bahasa dengan bintang-bintang termasuk Julio Iglesias dan Neil Diamond. Barangkali karena ketenarannya sebagai penyanyi rakyat yang suka protes, tidak heran kalau masyarakat Amerika Latin khususnya Guatemala mengenang kepergian Facundo Cabral.
Sumber : Reuters/Latin/Ira/Lia/Guatemala in Singer Murder.
0 komentar