Materialisasi Reiki untuk hal khusus dan darurat dapat Anda lakukan asalkan dengan keyakinan hati yang mantap serta peranan affirmasi saat menggunakan energi reiki untuk materialisasi reiki. Salah satu contoh memanfaatkan energi reiki adalah untuk menetralkan bau yang tidak sedap yang orang lain akan merasa terganggu kenyamanannya. Contoh adalah praktek penyaluran energi inti reiki untuk menahan bau durian agar tidak tercium dan membuat jenazah tetap awet tanpa menyuntikkan formalin pada jenazah itu. Dua pengalaman ini sehat dengan inti reiki dapatkan dari dua orang sahabat saya di komunitas inti reiki setahun lalu.
Pengalaman pertama membuat bau buah durian tidak menyengat saat melewati pintu pemeriksaan saat akan naik pesawat terbang. Saya percaya bahwa di antara pembaca blog ini ada yang demen makan buah durian yang rasanya sangat lezat dan legit apalagi bila buah durian itu berasal dari Pontianak Kalimanatan Barat. Sahabat saya sebut saja Budi, menceritakan saat dirinya mudik ke Pontianak kebetulan di daerahnya ini sedang musim durian yang harganya sangat murah sekali bila dibandingkan dengan harga durian di Jakarta yang sangat mahal. Ia berjanji saat pulang ke Jakarta akan membawa buah durian untuk oleh-oleh keluarganya.
Karena keinginan yang menggebu-nggebu untuk membawa buah durian ke Jakarta ia lupa menyiapkan buah durian agar diambil biji beserta daging buahnya saja lalu memasukkan ke dalam stoples dan membuang kulit cangkangnya. Dalam kondisi tergesa-gesa pulang ke Jakarta sahabat ini nekat membawa beberapa buah durian lengkap dengan duri-durinya dan memasukkannya ke dalam tas jinjing. Ia lupa memasukkan durian ini ke dalam bagasi agar tidak membuatnya repot saat naik ke pesawat.
Menurut peraturan penerbangan buah durian tidak boleh dibawa masuk ke pesawat. Saat menunggu pemeriksaan untuk check ini, akal sehatnya bekerja dan dia ingat bahwa reiki dapat untuk sementara waktu mewujudkan materialisai agar terbebas dari kerepotan. Untuk itulah sambil menunggu pemeriksaan check ini sahabat ini lalu mengambil tas jinjing berisi buah durian untuk dia salurkan energi inti reiki agar bau menyebar buah durian tidak semakin menjadi-jadi dan teredam sementara waktu hingga masuk ke dalam pesawat.
Buah durian dalam tas jinjing lalu dia salurkan energi inti reiki dengan affirmasi, " Bau buah durian menjadi netral, tidak menyebar kemana-mana dan menutupi dari sinar X." Saat masuk pintu pemeriksaan pertama dan kedua, buah durian yang dijinjing lepas dari pengamatan sinar X dan lolos hingga masuk ke pesawat.
Penerbangan Pontianak sampai Jakarta berjalan lancar. Masalah baru muncul saat mendarat di Cengkareng. Begitu keluar dari pintu pemeriksaan dan berjalan menuju areal parkir, buah durian yang dijinjing sahabat ini mulai tercium baunya. Pramugari yang melayani selama penerbangan hanya senyum saja melihat kejadian ini. Sahabat ini lalu bertanya dalam diri apakah ada yang salah dengan affirmasi yang diucapkan saat masih di Pontianak?
Setelah direnungkan sejenak barulah ketemu jawabannya bahwa saat merancang affirmasi untuk keperluan ini harus menyebutkan waktunya yang tepat. Misalnya bau buah durian tidak menyebar sebelum, selama dan setelah pendaratan. Untuk waktunya bisa diperkirakan misalnya 3 jam dan tidak boleh ada kata sementara.
Pengalaman kedua memanfaatkan energi Inti Reiki khususnya energi Mawar Putih pengharum bau tidak sedap. Seorang sahabat sebut saja Lie Hon Swie baru kehilangan keluarga tercinta dengan meninggalnya seorang kerabat terdekatnya. Beliau mengatakan bahwa salah satu tradisi dalam upacara pemakaman umat Konghucu/Buddha adalah hari pemakaman dihitung berdasarkan Fengshui sejak hari dan jam kematian.
Kerabat itu meninggal jam 13.oo siang. Biasanya rumah sakit memutuskan suntik formalin jenazah bila sudah ada persetujuan keluarga yang berduka. Minimal 2 jam setelah kematian keputusan ini sudah harus diambil. Tetapi karena anak-anak almarhum masih kecil-kecil, proses penyuntikan formalin ditunda pelaksanaannya. Perhitungan Fengshui hari pemakaman dilakukan ahli Fengshui dan hasil perhitungan baru diketahui malam harinya jam 23.00 wib. Berarti sudah sepuluh jam jenazah tidak disuntik formalin.
Begitu hasil perhitungan Fengshui selesai dan keputusan hari pemakaman ditentukan, keluarga yang berduka menelepon rumah sakit untuk menyuntik formalin pada jenazah. Tentu saja pihak rumah sakit menolak tegas permintaan ini mengingat sudah 10 jam berlalu sejak jam kematian. Pihak rumah sakit teguh pada pendiriannya bahwa suntik formalin harus segera dilakukan dan tidak boleh melewati 2 jam kematian. Ketegangan sempat memuncak dan akhirnya diputuskan jenazah segera dibawa ke rumah duka dan diinapkan selama 5 hari sebelum dimakamkan. Penginapan jenazah selama 5 hari tentu saja sekali lagi berdasarkan perhitungan Fengshui yang sudah jadi tradisi masyarakat Tionghoa untuk acara semacam kematian ini.
Mengetahui jenazah yang dibawa dari rumah sakit belum disuntik formalin, pengurus rumah duka keberatan bila jenazah tanpa diformalin untuk diinapkan selama 5 hari. Permintaan ini jelas ditolak pengurus rumah duka mengingat pengalaman yang sudah-sudah, bahwa jenazah yang diinapkan sekalipun sudah disuntik formalin, hari ke 3 atau ke 4 sudah akan mengeluarkan bau menyengat karena cairan tubuh sudah mulai menggenangi peti jenazah yang tidak tertutup rapat karena ada celah udara sekali pun cuma sekecil lubang jarum. Apalagi jenazah kerabat Lie ini tidak disuntik formalin, jadi Anda bisa bayangkan sendiri bagaimana baunya mayat yang sudah mulai membusuk itu nantinya?
Sahabat Lie lalu bertemu pengurus rumah duka dan meyakinkan bahwa hal yang dikhawatirkan tidak perlu terjadi. Sekali pun di seorang Tionghoa, menyebut kata Insya Allah dengan mantap dan tidak mengurangi niatnya untuk mencari solusi agar permasalahan ini segera selesai. Dia yakin jika Tuhan akan memberikan pertolongan atas masalah ini. Pada saat jenazah dimandikan jam 24.00 wib malam harinya, Lie lalu menyalurkan energi inti reiki sekaligus energi mawar putih pengharum bunga dengan affirmasi, " Kedua energi ini bekerja bersama-sama membersihkan jenazah serta membuat jenazah dapat bertahan awet selama 5 hari sampai hari pemakaman tiba."
Hari berkabung masih berlangsung dengan kedatangan kerabat, handai taulan dan sahabat almarhum ke rumah duka. Tentu saja pelayat yang datang dipersilahkan melihat jenazah di dalam peti mati sebelum upacara tutup peti mati dilakukan. Sekali lagi Alhamdullilah lisan Lie kembali mengucap syukur kepada Tuhan YME bahwa berkat pertolongan-Nya para pelayat yang datang ke rumah duka tidak terganggu dengan bau mayat menyengat. " Selama 6 hari 5 malam jenazah dapat tetap awet tanpa mengeluarkan bau tidak sedap, " kata Lie dalam tulisannya di buletin Inti Reiki Juli 2010.
Jadi bila semua sahabat ingin tahu aplikasi reiki, Anda dapat mempraktekkannya di luar praktek reiki untuk penyembuhan. Aplikasi reiki semacam ini disebut materialisasi reiki yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan positip. Tentu saja sehat dengan inti reiki pernah mempraktekkan materialisasi reiki setelah termotivasi tulisan Master Reiki Tummo, Irmansyah Effendi dalam buku Pemantapan Reiki dalam kehidupan sehari-hari.
Kembali ke sahabat Lie tadi menutup uraiannya dalam kesaksian praktek Inti Reiki untuk materialisasi mengatakan, praktek menyalurkan energi mawar putih dan inti reiki dilakukan karena teringat saat awal kali dia menjadi praktisi inti reiki pernah mencoba mereikibuah tomat agar awet. Kalau buah tomat bisa tetap segar tidak membusuk, kenapa energi inti reiki dan mawar putih tidak disalurkan ke jenazah kerabatnya?
Tetapi jika sahabat tetap penasaran kok jenazah bisa tidak mengeluarkan bau busuk menyengat, lebih baik datang saja dan saksikanlah di Trunyan Bali. Konon menurut adat masyarakat Trunyan, bau tidak sedap dari mayat membusuk sedang dihisap oleh pohon Tarumenyan yang ada di lokasi pemakaman Trunyan, Danau Batur Kintamani Bali. Di lokasi ini proses pembusukan mayat manusia terus berlangsung hingga tinggal tulang belulang tetapi bau mayat membusuk tidak tercium sama sekali. Aneh bin nyata itulah kenyataannya.
Tentu saja 2 tulisan kesaksian ini bukan dimaksudkan untuk menyombongkan diri bahwa praktisi reiki itu manusia super. Tidak sahabat....kami praktisi reiki tetap manusia biasa yang bisa sakit, sedih, gembira bahkan kecewa bila ada masalah sedang mendera dalam hidup ini. Mudah-mudahan sahabat blog ini juga mendapatkan manfaat dari praktek materialisasi reiki di samping reiki sendiri untuk penyembuhan dan kesehatan tubuh.
0 komentar