Kenaikan temperatur air laut dan berkurangnya tutupan es di sekitar Antartika akibat pemanasan global membuat populasi krill ( Euphausia superba ) sejenis udang kecil di Antartika terus berkurang. Krill merupakan makanan utama hewan-hewan vertebrata di Antartika termasuk penguin.
Berkurangnya krill membuat jumlah penguin chinstrap ( Pygoscelis antartica ) dan adelie ( Pygoscelis Adelie ) menurun drastis. Penguin juga harus berebut krill dengan paus dan anjing laut. Data selama 30 tahun menunjukkan, jumlah penguin chinstrap dan adelie berkurang hingga separuhnya sejak 1986.
Krill mempunyai panjang 6 centimeter dan termasuk species paling melimpah di Antartika. Analisis tim dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat dan Institut Oseanografi Scripp sebagaimana dikutip BBC, Selasa ( 12/04 ) menyebutkan, wilayah Semenanjung Antartika Barat yang berbatasan dengan Laut Scotia di ujung Amerika Selatan paling cepat mengalami pemanasan global.
Miturut archive.kaskus.us menyebutkan, Antartika secara keseluruhan adalah benua terdingin di Bumi. Benua ini mencakup lebih dari 14 juta km ² sehingga 1,5 kali ukuran Amerika Serikat. Antartica menempati sekitar 9% dari lahan yang permukaan dunia. Hal ini dibagi menjadi dua daerah besar yang disebut Greater Antartika di sebelah timur dan Kecil Antartika di sebelah barat.
Antartika mengandung lebih dari 70% dari dunia air dan 90% dari dunia es, dalam dirinya sendiri. Di beberapa tempat es terhampar seluas 4000 meter. Es mengalir terus menerus dari ketinggian lalu putus untuk membentuk gunung es besar. Jumlah curah hujan di Antartika sangat kecil sehingga digolongkan sebagai daerah gurun (gurun kutub). Daratan Antartika di bawah es memiliki ketinggian yang relatif tinggi, rata-rata sekitar dua kali setinggi itu di Eropa. Antartika berisi sub-glacial, danau air tawar yang terhubung dengan jaringan air sungai, yang bergerak jauh di bawah permukaan benua. Danau-danau ini telah tertutup selama jutaan tahun.
Sumber : BBC/MZW/archive.kaskus.us
0 komentar