Badan keselamatan industri dan nuklir Jepang memperkirakan diperlukan waktu beberapa bulan untuk menghentikan kebocoran radiasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Senin 04/04/2011. Kebocoran dapat dihentikan jika sistem pendingin reaktor telah berhasil diperbaiki.
Pejabat kementerian keselamatan nuklir Jepang, Seiji Shiroya mengungkapkan, " Kebocoran radiasi pada PLTN Fukushima baru dapat dihentikan setelah sistem pendingin PLTN diperbaiki," katanya. Perbaikan sistem pendingin diperkirakan akan membutuhkan waktu beberapa bulan ke depan akibat banyaknya puing dan tingginya tingkat radiasi yang mengganggu proses perbaikan.
Pejabat badan keselamatan nuklir lainnya, Hideiko Nishiyama mengatakan, " Setelah sistem pendingin dapat distabilkan, masih ada 3 langkah lainnya yang harus dilakukan. Yang pertama, adalah mengeluarkan air yang terkontaminasi dari turbin, kemudian menurunkan kadar kandungan radioaktif dan memblokirnya. Langkah terakhir adalah membentuk mekanisme jangka panjang untuk mendinginkan reaktor," ujarnya.
Operator PLTN Tepco menemukan keretakan pada reaktor nomor 2 akhir pekan kemaren. Sejumlah langkah darurat telah dilakukan untuk menutup keretakan namun belum membuahkan hasil. Pihak berwenang meyakini keretakan tersebut merupakan salah satu sumber kebocoran radiasi yang membuat tingkat radiasi di laut meningkat hingga 4 ribu kali dari batas yang diizinkan.
Suara Jerman yang merilis dari kantor berita AP mengatakan, akibat keretakan 20 cm di bangunan PLTN Fukushima reaktor blok nomor 2 akhir pekan lalu, sudah terjadi kebocoran air cemaran radioaktif ke Samudra Pasifik. Menurut keterangan Tokyo Electric Power Co. TEPCO, para pekerjanya Sabtu (02/04) sudah mencoba menutup keretakan itu dengan beton.
Karena gagalnya upaya ini, hari Minggu (03/04) mereka mencoba menutupnya dengan resin sintetik, kertas koran dan serbuk kayu gergaji. Namun upaya itu juga gagal. Kini dilakukan upaya penahanan dengan pasir. Kesulitan yang dihadapi petugas reaktor adalah air yang tercemar radioaktif kadar tinggi 1000 milisievert per jam, sehingga para petugas harus selalu menjaga jarak yang aman.
Sumber : Reuters/Japan - Radiation Leak Update.
0 komentar