Energi nuklir memang memiliki bahaya besar jika pengelolaannya tidak dilakukan dengan baik. Namun tingkat bahaya energi nuklir jauh lebih kecil ketimbang penggunaan energi lain, seperti batu bara, gas alam dan minyak bumi. Dana Christensen dalam majalah Scientific American pada 2007 menyebutkan batu bara mengeluarkan bahan radioaktif 100 kali lebih banyak dibandingkan dengan yang dihasilkan nuklir untuk menghasilkan energi dalam jumlah sama.
p>Data Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) menyebutkan, perbandingan tingkat kematian akibat penggunaan energi nuklir dan batu bara adalah 1 berbanding 4,025. Penggunaan gas alam 100 kali lebih mematikan dibandingkan dengan energi nuklir dan pembakaran minyak bumi 900 kali lebih mematikan daripada nuklir. Christopher Wanjek dalam LiveScienc, Selasa ( 26/4 ) mengungkapkan, pembakaran batu bara menyebabkan kematian lebih dari 1 juta orang setiap tahun.
Jumlah ini termasuk ribuan petambang yang meninggal akibat tambang runtuh dan ribuan petambang lain meninggal karena penyakit paru-paru. Hanya kasus runtuhnya tambang Chili tahun lalu merupakan keajaiban, dimana 33 petambang bertahan hidup selama dua bulan lebih di dalam tanah yang akhirnya berhasil dikeluarkan dengan selamat. Selain pembakaran batubara, ratusan ribu orang awam juga meninggal karena penyakit jantung dan paru-paru akibat menghirup gas pembakaran batu bara serta berbagai dampak negative lain.
Sumber : Livescience/Mzw.
pertamx.....,ternyata semuanya berbahaya...!