Bagi sahabat yang sampai sekarang ini belum pernah mencoba memantapkan latihan reiki kundalini dengan medium buah tomat untuk membuat awet, anda dapat melakukan latihan sederhana ini dengan tujuan untuk mengetes sudah sejauh mana energi reiki kundalini Anda bekerja dalam tubuh. Silahkan mengisi media buah tomat dengan energi reiki kundalini. Caranya sangat mudah.
Kenapa harus memakai buah tomat? Tomat adalah jenis buah yang relatif cepat membusuk. Karena itu coba Anda ambil 3 buah tomat segar kulitnya masih sekel, utuh dan ranum dengan kekenyalan yang masih sama. Buah tomat ini kita pakai sebagai medium energi reiki kundalini agar menahan pembusukan buah untuk waktu yang tidak terbatas sesuai dengan kekuatan anda merancang affirmasi dan visualisasi.
A. Pilihlah buah tomat yang hampir sama kekenyalan dan besarnya. Masing-masing tomat kita beri nomor urut 1, 2 dan 3. Tomat dengan nomor urut 1 kita isi dengan energi reiki kundalini dengan cara tomat kita pegang dengan kedua tangan. Lalu dalam kondisi rileks, dekonsentrasi ucapkan affirmasi, " Ya Tuhan saya mohon energi reiki kundalini yang mengalir dalam tubuh saya mengisi buah tomat ini untuk memperlambat proses pembusukannya selama ( sebutkan waktunya, misal 1/2/3/4 bulan dst )."
Lalu visualkan cahaya putih bersih masuk chakra mahkota Anda terus mengalir ke chakra jantung anda, merambat ke kedua telapak tangan yang memegang buah tomat. Visualkan buah tomat ini menjadi terang benderang oleh cahaya putih tadi. Lakukan visualisasi ini antara 5 menit hingga 10 menit. Taruh buah tomat yang telah diisi energi reiki dan kundalini di tempat aman dari perhatian orang rumah.
- Visualisasi buah tomat di kedua telapak tangan sedang dialiri cahaya putih terang benderang untuk menahan pembusukan agar tetap segar, kenyal dan awet.
B. Tomat nomor urut ke dua kita bungkus dengan energi reiki kundalini secara jarak jauh. Buah tomat nomer 2 kita letakkan di atas piring datar lalu taruh di kamar pribadi Anda di rumah. Jangan ada orang lain yang mengintervensi buah tomat ini. Biarkan apa adanya selama Anda melakukan test ini. Lalu Anda keluar rumah naik kendaraan pribadi atau umum. Sambil berkendara ucapkan affirmasi, " Ya... Tuhan , saya mohon energi reiki kundalini yang ada pada diri saya ini mengalir ke buah tomat nomer 2 di rumah saya, untuk memperlambat proses pembusukannya selama ( sebutkan waktunya seperti contoh di atas tadi). Energi reiki kundalini saya mengalir ke buah tomat selama saya berkendara."
C. Ambil buah tomat nomer 3 dan jangan diberi energi reiki kundalini apalagi diingat-ingat dalam pikiran Anda. Ingat dalam belajar Reiki, energi mengikuti pikiran Anda. Tomat nomer 1, 2 dan 3 sebaiknya dipisah tempat menaruhnya. Biarkan kondisi tomat ini apa adanya untuk jangka waktu 1 minggu di luar lemari es. Perhatikan hasil percobaan ini setelah 1 minggu. Amati buah tomat apakah sudah ada yang mulai membusuk?
Percobaan akan berhasil bila buah tomat yang tidak dialiri reiki kundalini mulai mencair lalu membusuk seterusnya keriput. Sebaliknya buah tomat yang dialiri reiki kundalini akan relatif lebih segar, kenyal dan bertahan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan sesuai dengan affirmasi waktu yang dibutuhkan untuk menahan proses pembusukan. Perhatikan perbedaan antara menyalurkan reiki kundalini ke tomat dengan dipegang dan dialiri reiki kundalini jarak jauh sampai berapa lama mampu bertahan tetap segar.
Praktisi reiki kundalini yang mahir ada yang mampu menahan proses pembusukan buah tomat lebih dari 3 bulan. Bahkan ada yang mampu membuat buah tomat tetap segar sampai setengah tahun. Terhadap buah tomat nomer 1 dan nomer 2 biarkan apa adanya dan jangan disentuh-sentuh.
Amati sampai berapa lama kedua buah tomat ini mampu bertahan dari proses pembusukan? Jika percobaan ini berhasil, anda dapat melakukan pengisian media air dengan energi reiki kundalini membuatnya menjadi air heksagonal dan berasa seperti air zam-zam jika kita meminumnya. Semua praktisi reiki dari berbagai tradisi reiki bisa mempraktekkannya, hanya affirmasinya saja yang diubah redaksinya saat akan menyalurkan energi reiki.
0 komentar