Pernahkah Anda dalam suatu kesempatan tiba-tiba menerima informasi yang Anda sendiri tidak tahu dari mana datangnya. Informasi tadi semacam bisikan, petunjuk dan lebih dari itu sesuatu yang mendorong diri Anda untuk waspada. Serba mendadak dan tiba-tiba menjadi kenyataan tanpa kita sadari. Setelah informasi tasi menjadi kenyataan barulah kita sadar bahwa itulah gambarannya.
Sesungguhnya setiap orang bagaimana pun tingkatannya mempunyai kesempatan untuk dapat mengakses informasi tadi sebelum peristiwa yang sesungguhnya bakal terjadi. Orang bisa mengatakan hal ini sebagai intuisi, feeling, indera keenam dan lebih jauh menyebutnya sebagai wangsit. Intinya bentuk informasi misterius tadi seakan-akan menyuruh kita untuk segera melakukan sesuatu.
Berbicara wangsit janganlah Anda terburu-buru mencap hal ini sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. Memang diakui pada masyarakat tradisional tidak banyak penjelasan rasional tentang peristiwa-peristiwa yang terhubung dengan intuisi yang mengarah ke hal tidak masuk akal. Sesuatu yang tidak masuk akal lantas dicap sebagai hal ghaib, tahayul. Padahal di negeri Barat sana, banyak ahli yang berusaha menjelaskan fenonema ini dalam konteks ilmiah. Hasilnya sudah banyak dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian.
Serba mendadak tanpa direncanakan tahu-tahu terjadi. Intuisi yang dikaitkan dengan kemampuan seseorang mendapatkan informasi atau persepsi di luar panca inderanya. Orang lalu menyebutnya sebagai ESP karena di luar kebiasaan dan diperoleh langsung dari pikiran universal . Lebih kerennya orang lantas menyebutnya sebagai kemampuan indera keenam manusia.
ESP singkatan dari extra sensory perception sekalipun berasal dari budaya timur, justru sangat berkembang di barat untuk dipelajari dalam kajian ilmu pengetahuan di Amerika, Inggris atau Skotlandia. Kajian ilmiah tentang ESP sudah dilakukan sejak tahun 2006 diawali di Duke University, North Carolina, USA. Fenomena ESP sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang lebih banyak dikaitkan dengan kemampuan telepati ( menghubungkan pikiran ), clairvoyance ( informasi yang diterima melewati batas ruang dan waktu ), prekognisi ( tahu sebelum terjadi ) dan psikokinesis ( pikiran sebagai sumber kekuatan ).
Kembali ke masalah pesan yang dikaitkan dengan intuisi sesungguhnya dikaitkan dengan informasi paranormal. Pemahamannya sebagaimana diulas dalam Mind, Body and Soul Intisari tahun 2007, bahwa informasi yang terkait dengan jiwa dan pikiran, tetapi belum bisa dijelaskan oleh pikiran manusia yang terbatas sebagai kemampuan kesadaran phisik semata, tidak bisa diterangkan oleh nalar manusia. Salah satu contoh misalnya fenomena menangkap pesan seseorang dari jauh sampai saat ini belum bisa diuraikan secara ilmiah.
Para ahli parapsikologi dalam kajiannya mengatakan bahwa setiap manusia sebenarnya banyak menerima informasi paranormal dalam dirinya. Tetapi karena tidak ngeh maka kita tidak menyadari saja selama ini. Mirip fenomena gunung es di mana informasi seperti ini sering kita dapatkan tetapi rasio otak selalu berpikir, ah tidak masuk akal, nonsen tidak mungkin dan sebagainya. Karena masih dalam dugaan para ahli seseorang baru bisa menerima informasi ini dengan baik dan sadar penuh, jika tubuh dan pikirannya dalam kondisi rileks seperti saat berlatih meditasi atau dalam kondisi tidur nyenyak di malam hari.
Sebagai contoh yang sudah sering diulas oleh para ahli ilmu jiwa, saat kita bermimpi, tidur nyenyak sekali, rileksasi, meditasi dan hipnosis, maka pengukuran gelombang otak ( EEG ) Theta seseorang menunjukkan pada kisaran 4-7 cps ( sycle per second ) atau Delta antara 0,5 - 3 cps. Lalu para ahli membuktikan potensi ESP yang ada pada setiap manusia melalui penelitian " Gansfeld ", seperti ditulis dalam situs Wikipedia.
Orang boleh saja mempunyai potensi ESP untuk dikembangkan lebih lanjut, tetapi hambatan terbesar bagaimana memaksimalkan potensi yang sudah ada ini. Banyak orang sudah tahu manfaatnya, tapi hanya sedikit yang tertarik mengembangkannya sebagai bakat terpendam yang perlu diasah agar kemampuan ini terus muncul. Salah satu cara melatih untuk meningkatkan kemampuan ESP yang paling gampang adalah belajar membawa tubuh dan pikiran ke dalam situasi tenang dan rileks lewat praktek yoga atau meditasi.
Otak sebagai wadah penampung informasi perlu juga dilatih. Cara melatihnya dengan jalan memaksimalkan fungsi otak kiri dan otak kanan. "Selanjutnya setelah fungsi otak kanan dan kiri sudah maksimal lalu disinkronkan dengan saling berkomunikasi. Tahap selanjutnya latihan kepekaan terhadap informasi paranormal ini akan membuka pula kepekaan panca indera kita terhadap hal-hal lain, saran Amarullah Hadi seorang praktisi ESP dalam Mind Body and Soul Intisari sebagaimana ditulis T. Tjahyo Widyasworo.
Amarullah Hadi yang kebetulan memiliki bakat kepekaan dari garis keluarga ayahnya, semakin mengasah potensi ESP nya. Lewat latihan mandiri bermodalkan ketekunan, semua informasi yang diterimanya jarang meleset jika tidak bisa dikatakan selalu benar. Dengan rendah hati beliau mengatakan hal ini sebagai karunia Tuhan yang disyukurinya dan akan memanfaatkan kemampuan ini untuk menolong orang lain.
Nah...sahabat sehat dengan kundalini reiki, jika Anda merasa sudah tenang ketika sedang meditasi untuk mengasah kemampuan ESP, kira-kira pesan apa yang akan Anda terima hari ini, boleh dong disharingkan?
Sumber : Mind Body and Soul Intisari 2007 ( diedit ).
0 komentar