Mendengar sebutan kolesterol barangkali sebagian Anda sudah antipati. Segera bayangan suram tentang orang tidak sehat karena penyakit ini mengisi pikiran Anda. Lebih parah lagi berbagai penyakit mematikan akibat tingginya kadar kolesterol dalam pembuluh darah ( hiperkolesterolemia ) akan terus menghantui benak anda jika dihubungkan dengan penyakit jantung koroner dan stroke yang menyertainya. Akan tetapi tidak usah cemas berlebihan apakah sudah sedemikian berbahayanya kolesterol tinggi dalam tubuh?
Sesungguhnya kolesterol sangat penting bagi tubuh. Menurut dr. Fransisca D. Ambarwati dalam gaya hidup sehat akhir pekan Kompas mengatakan, kolesterol bemanfaat untuk proses pembentukan hormon dan pembentukan vitamin D untuk penyerapan kalsium. Manfaat lain dari kolesterol untuk melapisi dinding sel agar nutrisi mudah masuk ke dalam sel. Kolesterol juga bermanfaat untuk pertumbuhan jaringan otak dan syaraf.
Ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat mengenal ada kolesterol baik dan jahat. Kolesterol baik singkatan dari High Density Lipoprotein/HDL dan kolesterol jahat singkatan dari Low Density Lipoprotein/LDL. Tugas dari HDL membawa kolesterol yang sudah tidak digunakan lagi dari seluruh tubuh untuk dibuang melalui saluran pencernaan. Sedangkan LDL merupakan protein khusus yang bertugas mengangkut kolesterol dari hati ke seluruh tubuh.
" Seseorang dinyatakan memiliki kandungan kolesterol yang aman jika LDL kurang dari 150 mg/desiliter dan HDL sekitar 45 - 60 mg/desiliter, atau kadar kolesterol total tidak melebihi 200 mg/desiliter, " ungkap Dr. Ambar. Akan tetapi jika kadar kolesterol dalam pembuluh darah berlebih, hal ini bisa memicu penyempitan pembuluh darah ( alterosklerosis ). Ujung-ujungnya adalah penyakit jantung koroner dan penyakit lainnya.
Secara endogen tubuh tumbuh secara alami, sebesar 70 - 80 persen kolesterol diproduksi di hati. Selebihnya 20 - 3- persen, kolesterol didapat dari kandungan asupan makanan. Sebagai informasi hiperkolesterolemia dapat terjadi karena gaya hidup dan faktor genetik. Misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan yang berlemak jenuh seperti jeroan dan berkolesterol tinggi seperti seafood.
Faktor lain karena kebiasaan merokok , minuman beralkohol dan berkafein, kurang olahraga, stress dan faktor usia. Sementara faktor genetik atau keturunan susah dihindari karena berasal dari riwayat keluarga. Pertanyaan yang sering diajukan dalam forum diskusi kesehatan, " Apa kiat untuk menjaga agar kolesterol dalam tubuh tidak melebihi ambang normal?"
Jawaban sederhana namun bijaksana adalah dengan memperbaiki gaya hidup sehat dan pola makan. Salah satu caranya adalah dengan membatasi asupan kolesterol dari makanan ( hewani ) yang berkadar tinggi lemak dan menggantinya dengan makanan tinggi serat utamanya sayur dan buah segar.
Kalau Anda sudah sadar bahwa gejala tubuh sudah menunjukkan tidak sehat, rubah gaya hidup kurang sehat menjadi sehat. Ada banyak cara mewujudkan hidup sehat. Di antaranya banyak beraktivitas dengan melakukan olahraga secara teratur dan terukur minimal 3-4 kali dalam seminggu untuk waktu 3/4 jam. Lalu mulai berhenti dari kebiasaan yang satu ini mumpung belum terlambat kena penyakit serius seperti penyempitan pembuluh darah .
Sumber : Gaya Hidup Sehat Akhir Pekan.
0 komentar