Para insinyur Jepang sampai kini masih berjuang untuk mengatasi krisis nuklir terburuk sejak Chernobyl dengan bocornya reaktor PLTN Daiichi Fukushima. Zona bahaya masih ditetapkan oleh pemerintah Jepang, namun satu keluarga yang memiliki rumah di dalam zona bahaya radiasi nuklir bertekad segera kembali ke rumahnya untuk menyelamatkan harta benda dan hewan peliharaan yang masih tersisa.
Hanya berjarak 18 kilometer dari reaktor nuklir Daiichi yang bocor, polisi berpakaian pelindung terus melakukan pencarian mayat. Nekatnya penduduk untuk kembali ke rumahnya dikhawatirkan terkena paparan radiasi jika masuk ke dalam areal zona bahaya. Zona bahaya reaktor Daiichi ditetapkan memiliki radius 20 kilometer dari tempat para warga mengungsi.
Mereka yang tinggal di zona 10 kilometer di luar daerah itu pun terus dihimbau untuk meninggalkan lokasi. Bagi yang masih bertahan tinggal di kawasan itu agar tetap tinggal di dalam rumah. Di sebuah bukit di atas zona pencarian, keluarga Tsunakawa dan keluarga lainnya bertekad kembali ke rumahnya untuk mengambil harta benda yang tersisa yang kemungkinan hewan ternak peliharaannya masih hidup.
Setelah krisis nuklir memasuki kurun waktu 1 bulan lebih, keluarga Tsunakawa berharap situasi ini bisa segera diatasi, sehingga mereka dapat tinggal di tempat yang bisa mereka sebut rumah baru. Sampai saat ini para insinyur Jepang masih kesulitan untuk mengendalikan reaktor yang rusak dan bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk menstabilkan kembali. Tentu saja hal ini butuh waktu bertahun-tahun untuk membersihkan racun yang tertinggal dan sudah terlanjur terpapar di lokasi PLTN yang menyebar ke daerah sekitarnya.
Sumber : Reuters/Nuclear in Evakuation Zone.
0 komentar