Para pejuang dan warga sipil Libya yang mengungsi terus berdatangan di pelabuhan kota Benghazi Libya timur menyusul pertempuran hebat antara pasukan pro Khadafi dan kelompok pemberontak di kota Misrata. Sementara pemerintah Libya menegaskan tidak terjadi pelanggaran hak azazi manusia terhadap warga sipil Libya dan hanya memerangi kelompok penyusup Al Qaeda di Libya.
Warga sipil dan anggota kelompok pemberontak Libya yang terluka terus berdatangan di pelabuhan kota Benghazi guna menghindari perang di kota Misrata. Mereka terpaksa mengungsi setelah kapal feri Yunani dan perahu motor nelayan menyelamatkan kaum perempuan, anak-anak dan para pejuang anti Khadafi.
Ragab Said Ramadhan seorang pengungsi mengungkapkan anggota keluarganya memutuskan mengungsi dan berharap kota Misrata dalam perlindungan Tuhan menyusul pertempuran hebat antara tentara pro Khadafi dan tentara pemberontak. Mohammad seorang pengungsi lain menyatakan kota Misrata terkepung, tidak ada aliran listrik dan makanan.
Dokter Anis Toer dari Palang Merah setempat mengkonfirmasi, kebanyakan korban luka-luka adalah warga sipil dan sebagian lainnya para pejuang yang bergabung dengan tentara oposisi. Mereka mengalami luka serius setelah rumah mereka dibombardir oleh tentara yang pro Khadafi.
Pemerintah Libya sendiri membantah telah terjadi pelanggaran hak azazi manusia di kota Misrata. Tindakan pasukan pemerintah hanya memerangi kelompok penyusup Al Qaeda yang sengaja menyusup ke Libya untuk membantu tentara pemberontak menjatuhkan rezim Khadafi.
Sumber : Garit/Reuters/Libya - Benghazi Harbour.
0 komentar