WASPADA PADA USIA PRODUKTIF.
Serangan
penyakit jantung kian mengarah ke kalangan muda usia. Hampir 50 persen
orang dengan gangguan jantung berusia 30-50 tahun. Konsumsi makanan yang
tidak sehat, jarang berolahraga, dan kebiasaan merokok
menjadi faktor risiko utama. " Angka kematian akibat penyakit jantung
pada usia di bawah 60 tahun lebih dari tiga juta, " kata Pelaksana Tugas
Dirjen Pengendalian Penyakit ( PP & PL ), kementerian Kesehatan
Agus Purwadianto, saat membuka seminar Hari Jantung Sedunia 2014 di
Jakarta, Selasa ( 7/10 ).
Hal
ini diprediksi makin meningkat pada 2030. Jika tidak diatasi, bisa
memengaruhi bonus demografi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
2013, proporsi penduduk usia 15 - 40 tahun dengan kebiasaan mengonsumsi
makanan/minuman manis melebihi batas ideal mencapai 52,9 persen, makanan
berlemak 40,7 persen, dan makanan asin 26,3 persen. Idealnya, konsumsi
gula dalam sehari hanya 50 gram atau setara empat sendok makan, untuk
natrium atau garam 2.000 miligram atau satu sendok teh, dan lemak tak
boleh lebih dari 67 gram atau setara empat sendok makan.
CANTUMKAN INFORMASI.
Direktur
Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal PP&PL Kementerian
Kesehatan Ekowati Rahajeng mengatakan, masyarakat terutama anak muda,
hendaknya cermat memilih makanan. Untuk itu, ketersediaan makanan sehat
dengan kandungan rendah gula, garam, dan lemak serta informasi harus
terjamin. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 tentang
Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak, serta Pesan
Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji, industri dan gerai
pangan siap saji diwajibkan mencantumkan informasi tersebut. Aturan itu
efektif berlaku pada tahun 2016.
"
Tidak hanya pada bungkus makanan. Pada menu yang ada di resto siap saji
juga akan kami minta ditampilkan informasi kandungan gula, garam, dan
lemak. Kami juga akan melakukan pemetaan makanan yang beresiko
mengakibatkan penyakit jantung, " ujar Ekowati. Tidak hanya makanan,
aktivitas fisik seperti berolahraga dengan durasi dan waktu yang tepat
sangat dianjurkan, terutama bagi masyarakat usia produktif.
" Olahraga harus dibiasakan
dan menjadi gaya hidup agar terhindar dari penyakit, terutama penyakit
jantung. Tetapi, durasi dan waktu harus diperhatikan, " kata Ketua
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Idrus Alwi. Ketua
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Anwar Santoso,
menambahkan, kebiasaan merokok juga berdampak pada munculnya penyakit
jantung.
Berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi perokok usia 15 tahun ke
atas naik menjadi 36,3 persen dari 34,7 persen pada 2010. Perokok juga
masih didominasi pria yang mencapai 68,8 persen. Hal itu kian
mengkhawatirkan, apalagi risiko penyakit jantung besar menyerang pria.
Pria juga masih menjadi tulang punggung keluarga.
Sumber : Iptek / Kesehatan Kompas / A04
0 komentar