Produsen
kondom yang memasok pasar Uganda bingung. Pasalnya kondom hasil
pabriknya yang didesain kecil, sedang, dan besar mendapat kritik
masyarakat Uganda pengguna kondom. Karena itulah demi memuaskan pengguna
kondom, kritik membangun itu diterima dengan baik dan berusaha
mendesain ulang ukuran kondom agar konsumen puas.
Pasalnya
masyarakat Uganda telah kadung cinta dengan kondom demi keamanan
dirinya dari tertular virus AID. Pekan lalu, anggota parlemen Uganda
mendapat kecaman protes dari masyarakat setempat, karena kondom yang
dijual di toko dan sudah beredar di masyarakat, ukurannya terlalu kecil
atau pendek ukurannya. Mengingat lelaki di Afrika timur itu postur
tubuhnya tinggi, besar maka untuk menggunakan kondom juga harus ukuran
besar.
Anggota
parlemen untuk Komisi Penanggulangan HIV / AIDS, Tom Aza mengatakan,
setelah meninjau ke beberapa daerah, dia mendapat keluhan masyarakat
tentang ukuran kondom yang terlalu kecil. Merebaknya AIDS di Uganda
sudah menjadi isu nasional di Uganda. Aza khawatir jika masyarakat jenuh
dengan ukuran kondom yang terlalu kecil, maka mereka akan segan
menggunakan kondom saat berkencan dengan pasangannya.
Apalagi
anak muda di negeri itu mengeluh, bahwa kondomnya terlalu pendek.
Mengingat organ seksual pria Uganda tidak cocok dengan ukuran kondom
yang beredar di pasaran, maka satu-satunya cara adalah protes ke
parlemen agar produsen kondom, mau membuat kondom lebih gede lagi.
Merard Bitekyerezo, yang membidangi penanggulangan HIV / AIDS di
Parlemen Uganda akan menampung aspirasi warga setempat. Kini masyarakat
Uganda menantikan kondom yang beredar di masyarakat sudah sesuai dengan
selera mereka.
AFP / Photo Credit: New Vision.
0 komentar