Sebuah
pesawat penumpang milik maskapai China Easttern Airlines Corp
membatalkan pendaratan di bandar udara di Wuhan, ibu kota Provinsi
Hubei, Tiongkok tengah. Ia membatalkan pendaratan pesawat setelah tahu
petugas pengatur lalu lintas di bandara itu tertidur. Ia tidak merespon
panggilan pilot dari kokpit pesawat untuk minta izin mendarat.
Insiden
konyol itu terjadi setelah petugas pengatur lalu lintas udara ( ATC )
tak menjawab panggilan dan itu artinya ada apa-apa dengan petugas itu.
Peristiwa itu terjadi 8 Juli lalu, tetapi baru terungkap Selasa ( 19/8 )
saat transkip rekaman penerbangan tersebut diumumkan kepada publik oleh
Badan Penerbangan Sipil Tiongkok ( CAA ). Laporan CAA menyebutkan,
pesawat itu bersiap mendarat di Bandara Wuhan Tianhe pukul 02.00 -
03.00.
Ketinggian
pesawat sudah mulai diturunkan saat pilot berusaha mengontak petugas
menara ATC. Namun, hingga tiga kali pilot mengontak, dua kali dalam
bahasa Inggris dan sekali dalam bahasa Tiongkok, tak ada satupun respon
petugas ATC mau menjawab panggilan itu. Akhirnya pilot tak punya pilihan
lain kecuali menerbangkan pesawat daripada mengambil risiko
membahayakan bagi pendaratan pesawat.
Pilot
lalu terbang di ketinggian 900 meter. Setelah berputar-putar selama 10
menit, pesawat itu bisa mendarat dengan aman. Mungkin, petugas ATC
terbangun ketika ada panggilan berikutnya. Petugas ATC seharusnya tahan
berjaga saat bertugas dari serangan kantuk hebat.
Reuters.
0 komentar